Kawal Jokowi, Pospera Bali Konsolidasi Kepengurusan

1 Oktober 2015, 22:02 WIB

pospera%2Bbali

Kabarnusa.com
Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) yang dimotori para aktivis angkatan
1998 di Bali mulai mengkonsolidasi diri dengan membentuk kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) guna merancang strategi dan gerakan dalam mengawal secara
kritis pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Menurut
salah satu pentolan Pospera Bali, Kadek Agus Ekanata, dihidupkannya,
organisasi yang merupakan wadah pergerakan mantan aktivis 98 itu,
sebagai bentuk keterpanggilan dan tanggungjawab moral mereka terhadap
jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara di Tanah Air.

Pospera
memiliki andil besar turut mengantarkan Jokowi ke tampuk kekuasaan di
istana. Setelah Jokowi memegang kekuasaan di eksekutif dan memiliki visi misi  dan
program-program untuk mensejahterakan rakyat, yang dikenal
nawa cita itu, pihaknya merasa perlu mengawal agar tujuan mulia
itu bisa tercapai.

Apalagi Presiden Jokowi sudah didapuk
sebagai pelindung dalam struktur kepengurusan pusat Pospera. Jokowi
telah meminta Pospera lebih berperan aktif, turut berkontribusi dalam
membangun tata perikehidupan bernegara dan berbangsa agar bisa lebih
baik lagi.

“Kami ingin nantinya, Pospera bisa bersinergi dengan
pemerintahan Jokowi, mengawal aspirasi rakyat dan spirit perjuangan
untuk membela kepentingan rakyat, ” tandasnya dalam pertemuan yang
dihadiri puluhan mantan aktivis 98 di Denpasar, Kamis (1/10/2015).

Selain
itu, kata Ekanata, pihaknya juga akan membantu Jokowi dalam membuka
sumbatan-sumbatan yang selama ini ada di birokrasi atau di lapangan, yang
menyebabkan gagasan dan program pemerintahan yang ada tidak berjalan
maksimal.

Pendek kata, Pospera akan mengawal cita-cita
pemerintahan Jokowi, yang selama ini belum bisa berjalan maksimal atau
terealisasi dengan baik, di semua kementerian maupun badan atau
lembaga publik lainnya.

Hal sama disampaikan pendiri Pena 98
Oktav NS, yang menegaskan, saat ini, pihaknya tengah fokus mengkonsolidasi
organisasi, di tingkat provinsi atau DPD dan diharapkan dilanjutkan di
tingkat kabupaten dan kota.

“Makanya kami sekarang mengumpulkan
teman-teman aktivis 98 di Bali, untuk segera menyusun kepengurusan
sehingga secara kelembagaan Pospera akan lebih diformalkan dengan
kepengurusan DPD dan DPC,” katanya.

Saat ini, para mantan aktivis
98 itu tersebar di pelabagi bidang dan jalur pengabdian termasuk ada
yang aktif di partai politik yang berbeda.

Diharapkan, sampai
akhir tahun ini, pembentukan pengurus DPD dan DPC bisa terlaksana
sehingga bisa segara bekerja dalam melakukan pengawalan, terhadap
jalannnya pemerintahan Jokowi dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Hadir
dalam pertemuan itu, Dewan Pertimbangan Presidium Pospera Asep
Kurniawan, Ketua DPD KNPI Bali Nyoman Gede Antaguna, Gede Muliarsana
(Pemimpin Umum Harian Nusa Bali), dan aktivis lainnya. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini