Petugas melakukan pemantauan ekspor kakao Jembaran ke Jepang/Dok. Humas Karantina Pertanian Denpasar |
Jembrana– Setelah komoditas unggulan kakao asal Kabupaten Jembrana Bali diekspor ke berbagai negara seperti Eropa hingga Amerika Serikat kini perluasan pangsa pasarnya sampai Jepang atau Asia Timur.
Sejumlah keunggulan dimiliki komoditas khas Jembrana itum dikarenakan petani melakukan pengolahan pascapanen sedikit berbeda melalui teknik fermentasi.
Selain itu, Jepang juga mempersyaratkan kakao tersebut terjamin keamanan pangannya.
Beberapa kali contoh kakao jembrana dikirim ke Jepang, kali ini komoditasnya sudah bisa diekspor dalam jumlah besar.
Kepala Karantina Pertanian Denpasar Terunanegara mengungkapkan, selain Jepang, pasar kakao Jembrana juga sudah menembus pasar Jerman,
Amerika Serikat, Austria, Portugis, Maroko, Saudi Arabia, Singapore,
Korea Selatan, dan Belgia.
Pada masa pandemi sekarang, dari data Iqfast, ekspor komoditas kakao dari Jembrana sudah mencapai 5,3 ton. Nilai ekspor 2 ton kakao asal Jembrana dengan ditaksir ekspor Rp140 juta rupiah.
Tentunya, sangat menggembirakan ditengah situasi pandemi para petani kakao organik Jembrana dibawah binaan Koperasi Kerta Semaya masih mampu melakukan ekspor ke Belgia.
“Saat ini, luar biasanya bisa menembus pasar Jepang sehingga diharapkan benar-benar akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bali dari sektor pertanian” ungkap Terunanegara, Kepala Karantina Pertanian Denpasar diruang kerjanya, Rabu (1/9/2021)
Dengan adanya berbagai ekspor komoditas pertanian dari Bali, diharapkan dapat mendongkrak roda ekonomi dan menarik minat kalangan muda untuk terjun ke bidang pertanian. (rhm)