Layanan Vaksinasi Anak Setiap Sekolah di Bali Ditargetkan Tuntas dalam Dua Hari

14 Juli 2021, 06:44 WIB

Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga sebagai Ketua Harian Satgas
Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali secara maraton meninjau
pelaksanaan vaksinasi di sekolah-sekolah yang ditunjuk sebagai tempat
layanan vaksinasi seluruh Bali/Dok. Pemprov Bali.

Singaraja – Pemerintah Provinsi Bali menargetkan dalam dua hari setiap
sekolah dapat memberikan pelayanan untuk menduukung program vaksinasi bagi
anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

Dalam upaya memaksimalkan prakondisi anak-anak sekolah dapat melangsungkan
kegiatan tatap muka kembali di sekolah sekaligus mendukung program percepatan
vaksinasi.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga sebagai Ketua Harian Satgas
Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali secara maraton meninjau pelaksanaan
vaksinasi di sekolah-sekolah yang ditunjuk sebagai tempat layanan vaksinasi
seluruh Bali.

Indra mengingatkan hal itu, di sela pantauan selasa (13/7/2021) di tiga (3)
sekolah yang ada di Singaraja. Sekda Dewa Indra melihat langsung kegiatan
vaksinasi anak-anak di SMP Negeri 4 Singaraja, SMA Negeri 3 Singaraja dan SMK
Negeri 3 Singaraja.

Di SMP Negeri 4 Singaraja akan dilaksanakan layanan vaksinasi bagi seribu
sembilan puluh delapan (1.098) siswa.

Pihaknya memberi target maksimum 3 hari pelaksanaan layanan vaksinasi bagi
sekolah yang jumlah siswanya mencapai 2 ribu orang. Bagi sekolah yang memiliki
jumlah siswa berkisar seribu orang akan ditarget maksimum 2 hari layanan
vaksinasi.

“Target yang di berikan sesuai jumlah siswa ini tidak boleh lebih, harus bisa
selesai sesuai target hari yang sudah ditentukan agar jadwal vaksinasi di
sekolah yang lainnya tidak terlalu jauh bahkan tidak mendapatkan jadwal,”
tegas Indra.

Sesuai arahan Gubernur Bali, vaksinasi anak-anak sekolah usia 12 sampai d 17
tahun harus dipercepat dan dilaksanakan secara masif sehingga bisa
terselesaikan dan tuntas pada akhir bulan Juli mendatang.

Vaksinasi ini penting dilakukan untuk membangun imunitas masyarakat umum
termasuk anak-anak, disamping juga sebagai salah satu upaya prakondisi untuk
bisa memulai pembelajaran tatap muka.

“Dengan dilaksanakannya program percepatan vaksinasi bagi masyarakat Bali,
maka target menuntaskan vaksinasi di awal Agustus dapat tercapai, sehingga
kesiapan untuk memulai pembelajaran tatap muka sudah matang.

Dan perlu dilakukan pada terfokusnya kesiapan penyediaan protokol kesehatan
bagi anak-anak, mulai dari penyiapan wastafel dengan air mengalir dan sabun,
penyediaan hand sanitizer dan sejumlah disiplin protokol kesehatan yang
diberlakukan bagi tenaga pendidikan dan siswa-siswi nantinya.

Dengan dilaksanakannya layanan vaksinasi di setiap sekolah maka Sekda Dewa
Indra memastikan bahwa tidak ada alasan bagi satu siswa pun yang tidak
mendapatkan vaksinasi, karena secara teknis layanan vaksinasi bagi anak-anak
usia 12-17 tahun ini adalah yang paling mudah.

Tempatnya jelas dengan sasaran yang juga jelas serta yang mengurusi juga ada
yakni dipertanggung jawabkan oleh Kepala Sekolah dan para gurunya, sehingga
tidak ada alasan jika vaksinasi anak-anak sekolah ini tidak tercapai.

Secara tidak langsung semua dituntut memperkuat dan membangun kompetensi
penguasaan digital ditengah pandemi Covid-19 ini.

Sebelum pandemi kemungkinan masih ada beberapa guru senior yang belum
menguasainya, namun saat ini dipaksa untuk beralih menyesuaikan pengajaran
secara online (dalam jaringan). Hal ini berperan untuk menghindari kita
mengalami “lost generations”,” pungkasnya.

Digital adalah sesuatu yang harus dikuasai untuk perkembangan ke depan. Dan
apabila dilihat secara positif, anak-anak ini tidak harus mengikuti
pembelajaran khusus.

Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan kebiasaan orangtua yang jika
sebelumnya senang konsumtif dalam pola belanja, juga bisa di geser menjadi
pemenuhan kebutuhan anak-anaknya untuk membelikan gadget, pulsa bahkan
memasang WiFi untuk kepentingan belajar onlinenya,” ungkap Indra. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini