Lima SD di Jembrana Digelontor Dana Rehab APBD 2017

16 Januari 2017, 06:06 WIB

IMG 20170115 WA0011

JEMBRANA – Sebanyak lima Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Jembrana Bali bakal mendapat perbaikan dengan dukungan anggaran APBD Tahun Anggaran 2017. Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Ni Wayan Koriani saat mendampingi Bupati Jembrana Putu Artha saat meninjau lokasi sekolah yang akan direhab.

Dia memastikan, enam sekolah dasar se-Jembrana akan mendapat bantuan perehaban dengan menggunakan APBD Jembrana tahun 2017. “Selain itu 5 sekolah dasar lainnya pada tahun ini  juga  mendapat bantuan perehaban menggunakan anggaran DAK guna meningkatkan sarana prasarana pendidikan,” sambungnya.

Perehaban itu disesuaikan kondisi sekolah  baik rehab sedang maupun berat meliputi perehaban  ruang kelas sampai sarana toilet siswa. “Anggaran yang disiapkan bervariasi tergantung tingkat kerusakannya dari Rp 200 juta – Rp 800 juta,” sebutnya.

Bupati Artha, Sabtu ( 14/1) melakukan sidak ke sejumlah sekolah dasar di kecamatan Melaya. Dia mengecek langsung beberapa sekolah yang nantinya mendapat bantuan rehab berat maupun sedang pada tahun 2017 serta sekolah-sekolah yang rencananya diusulkan mendapatkan perbaikan pada tahun anggaran 2018.

Artha didampingi Plt Sekda Jembrana I Made Sudiada, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Ni Wayan Koriani, Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Permukiman Jembrana I Gusti Putu Merthadana serta unsur pengawas sekolah dan pejabat di kecamatan Melaya.

Beberapa sekolah yang dikunjungi saat itu adalah SD 5 Melaya yang berlokasi di Klatakan, SD 1 Nusasari, SD N 6 Melaya serta SD 4 Tukadaya. Artha mengecek mulai dari ruang kelas, ruang guru, perpustakaan sampai pada sarana WC siswa.

Pihaknya ingin memastikan bahwa sekolah-sekolah tersebut memang layak dibantu perehaban maupun memenuhi syarat untuk diusulkan pada tahun berikutnya. Kegiatan pengecekan langsung ini juga bentuk pengawasan (controlling) oleh pemerintah terhadap proses pembangunan infrastruktur maupun sarana pendidikan yang sedang dibangun untuk melayani kepentingan masyarakat.

Tidak hanya  melihat  struktur bangunan maupun  prasarana sekolah,  kebersihan lingkungan  maupun kantin juga tak luput dari perhatiannya.

Menurutnya sekolah yang terletak di lingkungan yang sejuk dan asri akan mendukung proses pembelajaran. Hasilnya akan berbeda  dengan sekolah yang terletak di lingkungan yang panas, kumuh serta tidak didukung dengan sanitasi yang baik.

“Tidak hanya itu lingkungan yang mendukung juga disebutnya akan membuat tumbuh kembang anak menjadi baik dan menyenangkan,”imbuh Artha. Kepada pengawas juga diingatkannya agar benar – benar turun kebawah, memberikan laporan real berdasarkan fakta di lapangan .

Menentukan mana saja  sekolah yang benar-benar layak dibantu dan merupakan skala prioritas sehingga harus diutamakan. Tidak hanya soal  fisik bangunan, tapi juga  catatan mengenai proses belajar mengajar disuatu sekolah wajib dilaporkan,  termasuk apabila disekolah tersebut mengalami  kekurangan guru sehingga  bisa dipetakan.

“Laporan  ini saya rasa penting agar pemerintah daerah mampu melakukan penanganan lebih cepat, apakah  dengan menggunakan anggaran yang langsung  bersumber dari APBD atau cukup servis ringan dengan  menggunakan dana BOS saja,” sebutnya. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini