Kabarnusa.com –
Isu panas yang bergulir di media sosial mengkaitkan mobil operasional
STIKOM Bali yang semuanya menggunakan nomor polisi DK 1515 yang kemudian
dikaitkan gerakan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) dinilai tidak
berdasar.
Berikut penjelasan pihak STIKOM Bali atas masalah
tersebut, sebagaimana disampaikan Kepala Humas STIKOM Bali, I Made Sujana dalam siaran pers diterima Kabarnusa.com, Jumat (27/11/2015).
Menurut
Sujana, mengkaitkan plat nomor cantik yang bisa dibaca ‘ISIS’ sama
dengan organisasi fundamentalis berbahaya di dunia ISIS, sebagai hal
yang tidak tepat.
“Itu sama sekali tidak benar, bahwa plat tersebut memiliki makna terkait organisasi ISIS,” tegas dia.
Apalagi, plat nomor DK 1515 DH, sudah digunakan sejak tahun 2009 untuk mobil Daihatsu Grandmax.
“Jadi jauh sebelum kemunculan ISIS, STIKOM Bali sudah menggunakan plat nomor DK 1515,” tukasnya.
Dia
menjelaskan, awalnya STIKOM Bali memesan plat nomor DK 157 yang
memiliki makna “FIRST”, sesuai tagline STIKOM Bali yakni Always The
Firts.
Angka 157 = 1st [baca: first] menunjukkan penulisan
“pertama” atau 1st dalam Bahasa Inggris, namun karena tidak memperoleh
nomor khusus tersebut dari kepolisian, maka dipilihlah nomor DK 1515.
“Plat
DK 1515 dipilih atas pertimbangan makna mendekati “FIRST” juga. 1515 =
1s-1s, bisa dibaca: first-first (meski kurang huruf “t”) pada
penulisan 1st dalam bahasa Inggris.
Dengan pertimbangan tersebut
pembelian mobil operasional berikut semuanya menggunakan plat nomor DK
1515. Seperti tahun 2013 Xenia DK 1515 AC, APV 2013 DK 1515 EE dan APV
2015 DK 1515 EZ.
“Klarifikasi ini persis dengan apa yang kami sampaikan kepada Kasubbid 4 Direktur Intelkam Polda Bali Priyanto,” imbuhnya. (rhm)