Pengendalian Inflasi, Bank Indonesa Dukung Genta Paten Cabai

Gerakan tanam cabai untuk meningkatkan produksi dan menekan laju inflasi, mengoptimalkan lahan yang tidak terpakai, dan mempromosikan pertanian di tengah perkotaan.

17 Agustus 2024, 13:38 WIB

Denpasar – Untuk pengendalian inflasi Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Bali mendukung Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen (Genta Paten) Cabai di Gang Proklamasi, Jalan Pegangsaan Timur Kota Denpasar, pada 16 Agustus 2024.

Pada gerakan tanam cabai ini, sebanyak 2.000 bibit cabai rawit ditanam di lahan seluas 10 are milik Pemerintah Provinsi Bali di Kota Denpasar.

Gerakan tanam cabai untuk meningkatkan produksi dan menekan laju inflasi, mengoptimalkan lahan yang tidak terpakai, dan mempromosikan pertanian di tengah perkotaan.

Bantuan bibit cabai diberikan Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali kepada Subak Yang Batu. Hasil panen diserahkan petani Subak Yang Batu yang akan menggarap lahan.

Lebih lanjut, PT Pupuk Indonesia melalui PT Petrokimia Gresik turut memberikan bantuan sarana prasarana, seperti pupuk dan pestisida.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menyampaikan selama tahun 2024, cabai rawit sudah tiga kali menjadi salah satu komoditas tertinggi penyumbang inflasi di Provinsi Bali.

Bahkan dalam dua bulan terakhir, cabai rawit menjadi komoditas tertinggi penyumbang inflasi dengan kenaikan harga pada Juli 2024 mencapai 52,23% (mtm).

Oleh karenanya, Genta Panen Cabai merupakan langkah yang patut diapresiasi sebagai upaya menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat.

“Melalui Genta Paten Cabai ini sekaligus pendampingan kepada petani dan mendorong penggunaan pupuk organik, kami optimis produksi cabai rawit di Bali terus bertambah sehingga dapat menahan kenaikan inflasi yang lebih tinggi” ucap Erwin Soeriadimadja.

Ke depan, gerakan tanam perlu ditindaklanjuti dengan pemantauan dan pendampingan kepada kelompok tani agar dapat mengantisipasi serangan hama dan menerapkan teknik budidaya yang baik hingga masa panen.

Hal ini juga perlu disertai dengan pemasaran hasil panen kepada masyarakat dengan mengoptimalkan peran Perumda Pasar dan Pangan di Provinsi Bali. Lebih lanjut, Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2024 tetap terkendali dan berada dalam rentang sasaran 2,5±1%.

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra; Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja; Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada; Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa dan Perekonomian Setda Provinsi Bali, I Ketut Adiarsa; PT Pupuk Indonesia Kanwil Penjualan Bali; anggota Subak Yang Batu; serta jajaran pimpinan perangkat daerah; dan kepala instansi terkait. ***

Artikel Lainnya

Terkini