RKPD Tabanan 2017 Fokus pada Tiga Kegiatan

Suasana Jumpa Pers di Press Room Humas Setda Tabanan

Kabarnusa.com – Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Tabanan, Bali pada tahun 2017 yang mengusung thema “Menggerakkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Desa melalui Pemantapan Sektor Hulu” akan fokus pada tiga kegiatan.

Kepala Bappeda Kabupaten Tabanan Ida Bagus Wiratmaja didampingi Kabag Humas dan Protokol Putu Dian Setiawan mengungkapkan hal itu saat menggelar jumpa pers di Press Room, Kantor Humas Pemkab Tabanan, Kamis (21/1/2016).

Tiga fokus kegiatan pada RKPD tersebut adalah Pengembangan kegiatan ekonomi kerakyatan, Peningkatan produk pertanian dan olahannya, serta pembangunan infrastruktur desa. “Ekonomi kerakyatan berbasis desa akan membangkitkan kegiatan ekonomi di desa melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta kelompok usaha pengolahan di desa,” paparnya.

Sementara fokus peningkatan produksi pertanian akan menyasar pengembangan kegiatan pertanian yang menyediakan bahan baku bagi kelompok usaha pengolahan dan BUMDes. “Untuk bidang infrastruktur akan fokus pada peningkatan infrastruktur yang terkait dengan pengembangan kegiatan pertanian dan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Menurut Wiratmaja, proses penyusunan RKPD merupakan tahap penting dalam perencanaan pembanganan karena rancangan RKPD inilah yanga akan digunakan sebagai fokus perencanaan di seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dalam Musrenbang.

“Musrenbang di tingkat desa telah mulai dilaksanakan pada bulan Januari ini. Hasil Musrenbang di tingkat desa ini akan dijadikan bahan Musrenbang di tingkat kecamatan pada tanggal 27 – 28 Januari 

nanti,” tegas Wiratmaja.

Pada kesempatan tersebut Wiratmaja juga mengungkapkan, pada tahun 2017 mendatang masing-masing desa di kabupaten Tabanan akan dibantu peningkatan sarana prasarananya melalui program Sapa Desa senilai Rp 50 juta per desa.

Selain itu, ada juga Program Gempur Miskin yakni gerakan pembangunan ekonomi kerakyatan, pertanian dan inrastruktur untuk penanggulangan kemiskinan yang pagu dananya Rp 150 juta per desa. (gus)