Badung – Pembukaan Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Bali pada Selasa malam (17/6/2025) menghadirkan keindahan yang memukau, melalui pertunjukkan Tari Anggar “Satrianing Srikandi”.
Di Ballroom The Westin Resort, Nusa Dua, Badung, Bali, para tamu kehormatan, undangan, atlet, dan pelatih dari berbagai negara dibuat terpana oleh perpaduan magis antara olahraga anggar dan kekayaan budaya tari Pulau Dewata.
“Satrianing Srikandi,” sebuah karya seni yang memadukan keanggunan gerak pedang dengan pesona tari Bali, sukses mencuri perhatian.
Malam itu, kemeriahan acara pembukaan dihadiri oleh deretan tokoh penting, mulai dari Ketua Umum PB IKASI Amir Yanto, Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari, Presiden Konfederasi Anggar Asia (FCA) Sheikh Salem Bin Sultan Al Qasimi, Sekretaris Jenderal Federasi Anggar Internasional (FIE) Gulnora Saidova, Presiden Federasi Anggar Pan-Amerika Vitaly Logvin, hingga Ketua Panitia Penyelenggara Dr. Mashyudi SH, MH.
Setelah lantunan khidmat lagu kebangsaan Indonesia Raya, suasana langsung “digebrak” dengan kemunculan sosok kera putih legendaris, Hanoman, dari tribun penonton.
Hanoman kemudian melangkah anggun ke podium, memberikan ucapan selamat datang yang hangat, dan mengantar penampilan spektakuler Tari Anggar “Satrianing Srikandi” yang disajikan di atas panggung.
Pengemasan acara pembukaan yang cerdas, memadukan semangat kompetisi anggar dengan pesona budaya dan keindahan alam Indonesia, khususnya Bali, menuai pujian setinggi langit.
Presiden FCA Sheikh Salem Bin Sultan Al Qasimi tak dapat menyembunyikan kekagumannya. “Saya sangat bangga dan bahagia melihat acara pembukaan ini. Luar biasa! Ini membuktikan bahwa Pengurus Anggar Indonesia mampu melaksanakan event besar,” serunya.
Ia menambahkan, “Apalagi Bali merupakan tempat yang sangat bagus dengan multi-culture, geografis, dan hospitality yang luar biasa.”
Salem juga secara khusus mengapresiasi kepemimpinan Amir Yanto sebagai Ketua Umum PB IKASI, menegaskan bahwa anggar adalah olahraga yang membutuhkan kerja sama tim yang solid, dan PB IKASI telah menunjukkan kemampuan kepemimpinan dalam menciptakan harmoni dan kolaborasi.
Bahkan, di akhir sambutannya, ia menyampaikan terima kasih dengan Bahasa Bali yang fasih, “Matur suksme,” yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Senada dengan Salem, Vitaly Logvin dari Federasi Anggar Pan-Amerika mengungkapkan kekagumannya yang mendalam.
Ia mengaku tak menyangka Indonesia mampu menyajikan acara pembukaan seistimewa ini. Baginya, pencapaian ini membuktikan bahwa Indonesia sudah sangat pantas untuk menjadi tuan rumah berbagai event internasional di masa mendatang.
Kebersamaan dan Kenyamanan Jadi Prioritas di Kejuaraan Anggar Asia 2025
Dalam laporannya, Ketua Panitia Penyelenggara Kejuaraan Anggar Asia 2025, Dr. Mashyudi SH, MH, menjelaskan bahwa kejuaraan di Bali ini diikuti oleh 830 atlet, ofisial, dan delegasi dari 27 negara. Selama tujuh hari ke depan, para atlet akan berkompetisi memperebutkan medali di nomor tunggal dan beregu untuk senjata sabel, floret, dan degen putra-putri.
“Semua fasilitas dalam kejuaraan ini sesuai dengan standar FCA dan FIE, mulai dari venue hingga mesin scoring, memastikan para atlet dapat berkompetisi dengan kualitas yang ditentukan aturan internasional,” tegas Mashyudi. Ia menambahkan bahwa seluruh persiapan berjalan lancar dan profesional berkat kerja sama yang baik dan dukungan dari berbagai pihak.
“Kejuaraan ini bukan saja untuk kompetisi anggar, namun juga untuk kebersamaan dan kenyamanan. Terima kasih atas keramahan Bali,” ujarnya penuh syukur.
Malam pembukaan ini pun menjadi momen yang sangat spesial bagi Mashyudi, karena bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Perayaan sederhana namun penuh kehangatan pun diadakan di tengah-tengah acara pembukaan.
Yang lebih mengesankan lagi, di penghujung acara, seluruh tamu kehormatan turut larut dalam kegembiraan, menari bersama dengan panduan penari Bali, diiringi alunan gamelan yang memesona.***