LOMBOK– Upaya menormalkan jaringan telekomunikasi agar bisa beroperasi kembali terus dilakukan Telkomsel pascagempa Lombok pada Minggu 5 Agustus lalu.
Kendati sempat mengalami gangguan karena putusnya pasokan listrik dari PLN di wilayah Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara, Telkomsel terus memastikan agar layanan telekomunikasi berjalan dengan baik.
Di samping itu, Telkomsel juga telah melakukan optimalisasi sistem sesuai dengan jenis gangguan dan tahapan penanganan sesuai dengan prosedur penanggulangan jaringan selama bencana.
“Sejak kejadian gempa pertama (29/07) hingga kini, Kami telah melakukan berbagai tindakan percepatan pemulihan jaringan dan menyiapkan backup power untuk operasional BTS di beberapa wilayah yang terdampak gempa,” tutur GM ICT Operation Telkomsel Regional Bali Nusra, Hendry Ganda Purba dalam rilis diterima Kabarnusa.com Selasa (7/8/2018)
Upaya pemulian dilakukan antara lain dengan meningkatkan kapasitas jaringan di area posko maupun pengungsian dan memasang Mobile BTS (COMBAT).”
Guna memastikan layanan komunikasi beroperasi dengan normal, beberapa petugas Telkomsel juga telah melakukan test sinyal di lokasi-lokasi posko bencana dan titik pengungsian, terutama di wilayah Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara.
Sedangkan jumlah BTS Telkomsel yang mengcover wilayah NTB hingga saat ini yaitu lebih dari 750 BTS 3G dan lebih dari 450 BTS 4G.
Selain itu, sebagai bentuk kepedulian kepada para korban bencana alam gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Telkomsel bersama mitra authorized dealer (AD) menyerahkan bantuan sosial kemanusiaan.
Bantuan diberikan berupa kebutuhan logistik, antara lain makanan siap konsumsi, air mineral, pakaian layak pakai, handuk, selimut, dan obat-obatan. Telkomsel juga menyediakan fasilitas komunikasi gratis berupa ponsel dan kartu perdana bagi para relawan dan korban bencana.
“Kami berharap bantuan logistik dan fasilitas komunikasi gratis dapat membantu masyarakat serta pihak-pihak yang tengah melakukan penanganan pasca gempa untuk menyampaikan kabar kepada keluarga maupun koordinasi di lapangan seputar situasi terkini,” demikian Hendry. (des)