UMKM Motor Utama Kebangkitan Ekonomi Indonesia

9 Oktober 2020, 20:40 WIB

Jakarta – Pemerintah merancang program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
untuk membatu dunia usaha melewati tantangan yang ada selama pandemic ini.

Berbagai stimulus telah dikucurkan oleh pemerintah khususnya untuk Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga roda perekonomian dapat terus bergerak.

“Di tengah kesulitan pasti ada kesempatan dan jeli menangkap peluang menjadi
modal dasar untuk dapat menciptakan inovasi sehingga dapat bertahan di era
pandemi ini,” ujar Moeldoko pada acara Harlah ke-9 Himpunan Pengusaha
Nahdliyin, Jumat (9/10/2020).

UMKM menyerap tenaga kerja yang terbesar, sekitar 97% dari total tenaga kerja
di Indonesia di sektor UMKM. Dengan kata lain, sebagian besar masyarakat
menggandalkan penghasilan sebagai pelaku usaha maupun pekerja di sektor UMKM.

Dari sisi output, UMKM memberikan sumbangan yang besar dalam perekonomian
nasional. Sekitar 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari
kontribusi UMKM.

Koperasi dan UMKM berpera penting sebagai sebagai instrumen pemberdayaan
masyarakat.UMKM menjadi salah satu bagian penting dalam program PEN dengan
alokasi anggaran sekitar Rp 123 Triliun.

Program stimulus dan insentif bagi UMKM meliputi berbagai program. Di
antaranya subsidi bunga, baik bagi Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun non KUR.
Penempatan dana pemerintah di bank sehingga bank dapat menyalurkan kredit
kepada pelaku usaha, khususnya UMKM.

Perbankan diharapkan tidak ragu untuk menyalurkan kreditnya kepada pelaku
UMKM.Pembiayaan kepada koperasi melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB).
Insentif pajak, yaitu Pajak Penghasilan final bagi UMKM ditanggung pemerintah.

Banpres Produktif Usaha Mikro atau BPUM berupa hibah senilai Rp 2,4 juta untuk
setiap pelaku usaha mikro. Tujuannya agar usaha mikro dapat terus berjalan,
tidak harus menutup usahanya.

Moeldoko mengatakan, pandemi ini telah menciptakan peluang terkait dengan
percepatan go digital di Indonesia dan inovasi teknologi untuk mendukung
produktivitas masyarakat.

Percepatan go digital tersebut seiring berkembangnya less contact economy
(perekonomian dengan sedikit kontak), seperti penggunaan digital payment untuk
melakukan transaksi, mobile banking, dompet digital dan sebagainya.

“Peluang tersebut perlu ditangkap oleh UMKM. Kerja sama dengan platform
digital untuk memasarkan produk menjadi salah satu opsi untuk dapat bertahan
di era pandemi,” tutupnya. (riz)

Berita Lainnya

Terkini