Abrasi di Kampung Nelayan Pengambengan Kian Parah

Kabarnusa.com – Abrasi di kampung nelayan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, belakangan ini kian parah. 
Kondisi tersebut membuat warga waswas dan harus pindah karena kuatir menjadi korban abrasi.

“Kalau tidak segera ditangani. Satu tahun lagi semua rumah warga akan
hancur tergerus air laut. Kami harus siap-siap pindah dari sekarang,”
ujar Amat Dewasa, salah seorang warga setempat, Rabu (3/6/2015).

Dia mengatakan, sekitar tiga tahun lalu harus pindah dari rumahnya karena rumahnya hancur tergerus abrasi.

“Sekarang di temapt saya yang baru juga sudah terkena abrasi. Kalau
tidak segera ditangani, kami harus pindah kenama lagi,” keluhnya.

Selain Amat, abrasi yang terjadi di dusun tersebut juga mengamcam tempat
tinggal beberapa warga lainnya, yang beberapa diantaranya pernah
menjadi korban abrasi di kampung lain desa itu.

Menurut warga di sekitar lokasi, tanah kebun yang membatasi rumah mereka
dengan air laut, dengan cepat tergerus khususnya saat ombak besar.

Pantauan di lokasi, jarak antara rumah warga dengan air laut antara 15
meter hingga 20 meter, dan terus berkurang karena ombak menggerus tanah.

Samsul, warga lainnya memperkirakan, saat angin bertiup dari arah laut
ke darat, yang oleh nelayan disebut musim barat, abrasi yang terjadi
akan lebih hebat lagi.

“Sekarang saja saat angin dari arah darat ke laut, atau biasa kami sebut
musim timur, sudah banyak mengikis tanah kebun yang membatasi rumah
kami dengan laut, apalagi nanti musim barat,” katanya.

Meskipun tahu rumah mereka terancam abrasi, Amat, Samsul dan warga
lainnya hanya bisa pasrah dan berharap abrasi berhenti sebelum mencapai
tempat tinggal mereka.

Nelayan yang tinggal di kampung tersebut mengaku, mereka tinggal di atas
tanah yang mereka sewa setiap tahun karena lokasinya dekat pantai.

Untuk diketahui, beberapa tahun belakangan, abrasi hebat melanda
beberapa wilayah pesisir Kabupaten Jembrana, mulai ujung timur di
Kecamatan Pekutatan, hingga Kelurahan Gilimanuk.(dar)