Jakarta – Untuk mengakhiri pandemi Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko minta keterlibatan pihak swasta dalam percepatan vaksinasi COVID19.
Pihaknya mengajak para pihak untuk memberi dukungan terhadap program-program yang bisa mendorong percepatan untuk mengakhiri pandemi.
“Salah satunya dengan melakukan percepatan vaksinasi,” kata Moeldoko, usai menerima kedatangan Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar di Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Langkah ini merupakan salah satu dari enam syarat yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) untuk mengakhiri pandemi ialah pencapaian vaksin.
Pertemuan Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko dengan Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar membahas laporan hasil kerja sama Kantor Staf Presiden dengan Nestlé Indonesia terkait dukungan percepatan program vaksinasi COVID19.
Program yang dilaksanakan mulai dari Februari hingga Juli 2022 tersebut, berhasil melakukan vaksin bagi empat juta anak sekolah dasar dari 5.646 sekolah dasar di 20 kabupaten/kota.
Awal targetnya satu juta anak, tetapi kami malah berhasil membantu empat juta anak.
“Daya berharap dengan dukungan ini aktivitas belajar mengajar yang sebelumnya terganggu oleh pandemi dapat kembali normal,” ujar Moeldoko.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo menyampaikan adanya keterlibatan pihak swasta dalam program vaksinasi di sekolah yang diberikan dalam berbagai bentuk aktivitas.
Sebut saja, permainan dan penyediaan produk-produk dapat mendorong proses vaksinasi untuk lebih bisa diterima oleh anak-anak.
Kantor Staf Presiden telah menemukan fakta di lapangan banyak guru yang harus mengeluarkan uang dari kantong pribadi untuk membeli cemilan, roti, permen atau susu agar anak-anak mau divaksin.
‘Namanya juga berhadapan dengan anak-anak,” ujar Abraham.
Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang telah mengijinkan pihaknya turut berkontribusi dalam percepatan program vaksinasi anak di sekolah dasar
“Kondisi di masa pandemi COVID19 ini turut mempengaruhi berbagai tatanan kehidupan, termasuk mempengaruhi perkembangan anak-anak, dan juga proses belajar-mengajar.
Karenanya, ia merasa terpanggil untuk terus membantu dan mendorong percepatan pemulihan pandemi, agar anak-anak dapat lebih nyaman dalam melakukan kegiatan, termasuk belajar di sekolah
WHO telah mengeluarkan enam kebijakan untuk mengakhiri pandemi COVID19, yaitu: vaksinasi, testing dan sekuensing, sistem kesehatan untuk pelayanan pandemi COVID19. ***