Denpasar– Bank Indonesia berharap UMKM Bali segera beradaptasi dengan penggunaan kanal pembayaran non tunai seperti QRIS, mobile banking dan internet banking.
“Agar transaksi menjadi cashless sehingga lebih cepat, mudah, aman dan dapat dilakukan kapan dan dimana saja,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho.
Trisno Nugroho menyampaikan itu pada pelatihan onboarding UMKM dengan tema “Akselerasi UMKM 4.0: Transformasi
Digital UMKM Bali” Rabu (18/1/2023).
Dengan kanal pembayaran non tunai, transaksi keuangan UMKM lebih transparan dan efisien.
Trisno Melanjutkan, jika pencatatan keuangan baik, pelaku UMKM akan lebih mudah terhubung dengan akses
pembiayaan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas UMKM
Ditambahkan UMKM juga memiliki peran strategis dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Adanya pandemi COVID-19 telah
mendorong perubahan model bisnis UMKM serta pola belanja masyarakat dari yang semula offline menjadi online.
Peluang baru tersebut hanya dapat dinikmati UMKM yang terus memiliki semangat untuk bertransformasi digital dan berinovasi untuk meningkatkan daya saing usaha dan produknya.
Bank Indonesia terus mendorong transformasi digital UMKM untuk meningkatkan akses pemasaran secara digital melalui program onboarding UMKM termasuk adaptasi penggunaan kanal pembayaran dengan
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Bank Indonesia Provinsi Bali aktif mendorong penggunaan QRIS baik dari sisi merchant maupun
pengguna di berbagai sektor meliputi pasar tradisional, pusat perbelanjaan, minimarket, universitas, destinasi wisata, hotel dan restoran.
Provinsi Bali juga masuk sepuluh besar provinsi dengan jumlah
merchant dan pengguna terbanyak se-Indonesia.
Pada bagian lain, Trisno Nugroho menyampaikan
perekonomian Bali berangsur-angsur pulih dan mampu tumbuh positif sebesar 8,09% (yoy) pada triwulan
III-2022 atau lebih tinggi daripada triwulan sebelumnya yang mencapai 3,05% (yoy).
Pertumbuhan Bali
pada triwulan III-2022 tersebut menjadikan Bali dalam kelompok tiga besar provinsi dengan pertumbuhan
ekonomi tertinggi se-Indonesia.
Kinerja lapangan usaha yang berkaitan dengan pariwisata mendorong meningkatnya kunjungan wisatawan domestik serta mancanegara.
Menurut data BPS, pada tahun 2022, UMKM menyumbang 58,6% dari PDB Indonesia dan menyerap 97,6 juta atau 90% tenaga kerja di Indonesia.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Bank Indonesia bersama dengan Kementerian
Koperasi dan UKM, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemerintah Provinsi Bali, Inaproduct dan Tokopedia.
Acara dihadiri Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Kepala Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Bali, Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Direktur Inaproduct, dan Kepala Kebijakan
Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia.
Acara dilakukan secara hybrid yang dihadiri134 UMKM secara luring dan 156 UMKM secara daring.
Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM RI, Siti Azizah, menyampaikan
bahwa Indonesia adalah negara dengan potensi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$77 miliar per Desember 2022.
Namun, tantangan utama
transformasi digital UMKM adalah literasi digital di Indonesia yang masih tergolong rendah. ***