Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur melakukan kajian cepat mendapati sedikitnya 2.477 unit rumah terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 50 sentimeter hingga 2 meter.
Banjir dipicu intensitas curah hujan yang sangat tinggi pada Jumat pukul 14.30 WITA, (18/3/2022). Akibatnya sebanyak 5.245 Kepala Keluarga (KK) atau 16.896 jiwa terdampak, 1.000 jiwa diantaranya mengungsi di pos pengungsi Masjid Agung Center.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kutai Timur melaporkan 1.000 jiwa mengungsi akibat banjir yang melanda enam kecamatan di wilayah Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Sempat dilaporkan adanya satu korban jiwa meninggal akibat bencana ini, akan tetapi merevisi informasi tersebut karena korban dimaksud meninggal karena sakit, bukan akibat banjir.
Perkumpulan Warga Gresik Bali Gelar Bakti Sosial Donor Darah dengan 3S
BPBD Kutai Timur melaporkan enam kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Sangatta Selatan tepatnya di Kelurahan Singa Geweh Desa Sangatta Selatan. Kemudian Kecamatan Sangatta Utara tepatnya Kelurahan Teluk Lingga di Desa Sangatta Utara dan Swarga Bara.
Selanjutnya di Kecamatan Bengalon, terdapat tiga desa terdampak yakni Desa Spaso, Spaso Selatan dan SpasoTimur. Sementara di Kecamatan Rantau Pulung terdapat dua desa terdampak yakni Desa Rantau Makmur dan Margo Mulyo. Kemudian Kecamatan Muara Bengkal terdapat 1 desa terdampak yakni Desa Batu Timbau Ulu.
Kecamatan Muara Wahau menjadi kecamatan paling banyak terdampak yakni terdapat tujuh desa terdampak yakni Desa Diak Lay, Benhes, Dabeq, Muara Wahau, Jak Luay, Long Wehea dan Nehas Liah bing.
Sentra Vaksin Enesis Percepat Vaksinasi bagi Pekerja Parekraf Jawa Bali