![]() |
Aksi dukungan tanda tangan LSM LIRA Probolinggo untuk KPK bagi pengusutan kasus dugaan korupsi Bupati Probolinggo Tantriana Sari dan Hasan Aminuddin/DOk. Syharoni Sakti Istione |
Probolinggo– Sebanyak 10 ribu tanda warga digalang Lembaga Swadaya Masyarakat LIRA sebagai bentuk dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi yang melibatkan Bupati Puput Tantriana Sari bersama suami Hasan Aminuddin.
Penangkapan terhadap pasangan suami istri itu kian menambah panjang deretan pejabat yang terkena Operasi Tangkap atau OTT
KPK menetapkan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari bersama suami Hasan Aminuddin sebagai tersangka kasus dugaan korupsi jual beli jabatan di lingkungan Kabupaten Probolinggo dan beberapa tersangka lainya.
Atas hal itu, LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Probolinggo memberi dukungan penuh kepada KPK yang dibuktikan dengan aksi penandatanganan di atas kain putih yang dibentangkan di depan pelataran gedung Pemkab Kabupaten Probolinggo, Selasa (31/8/2021).
Aksi dilakukan seluruh anggota LSM Lira dan masyarakat Probolinggo lainnya, yang ikut serta membubuhkan tanda tangan.
Dalam aksi yang berjalan damai dan tertib itu, diawalai dengan membacakan Salawat, Nabi Muhammad dilanjutkan penandatanganan dan penggundulan rambut anggota LSM LIRA.
Menurut aktivis LIRA Probolinggo Samsuddin, aksi ini sebagai bukti bener dukungan kepada penegakan hukum yang dilakukan lembaga antirasuah.
“Jangankan rambut, nyawa pun akan kami korban kan untuk Probolinggo,” seru peserta aksi lainnya.
Samsudin kembali berharap agar KPK bisa mengusut tuntas permasalahan yang selama ini banyak terjadi seperti mangkraknya kasus-asus sebelumnya.
“Bukan hanya OTT Jual beli jabatan,”biar bisa membuat efek jera “imbuh Syamsuddin
Bukan hanya Samsudin. tokoh masyarakat pengiat anti korupsi Lira lainnya, Saiful Anam juga memenyampaikan sikap senada dalam orasinya.
“Kami berharap agar KPK mengusut tuntas permasalahan di Kabupaten Probolinggo ini,bisa membuat pejabat lain jera, sehingga Probolinggo ini bisa bangkit dan tidak menjadi daerah termiskin se Jawa Timur,” tutup Anam. (Syahroni Sakti Istione) ***