Gianyar Gaspol! Jaga Harga Pangan di Tengah Lonjakan Permintaan

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, memaparkan beberapa faktor risiko yang berpotensi mendorong kenaikan harga pada Maret 2025.

22 Maret 2025, 23:27 WIB

Gianyar – Dalam rangka mengintensifkan upaya pengendalian inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H dan Nyepi Tahun Caka 1947, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Gianyar menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) pada hari Rabu, 19 Maret 2025.

Pertemuan ini dipimpin secara langsung Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Mayun, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan; Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gianyar; Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Gianyar; perwakilan Gudang Perum Bulog Kabupaten Gianyar; serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan anggota TPID Kabupaten Gianyar.

Menghadapi rangkaian HBKN Nyepi, Idul Fitri, Galungan, dan Kuningan, Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Mayun, mengingatkan TPID untuk menjaga stabilitas harga.

Meskipun inflasi tahunan Bali Februari 2025 masih terkendali di 1,21%, kewaspadaan tetap diperlukan. Terutama, langkah antisipasi kenaikan harga untuk komoditas pokok seperti beras, daging, dan cabai harus diperkuat.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, memaparkan beberapa faktor risiko yang berpotensi mendorong kenaikan harga pada Maret 2025.

Faktor-faktor tersebut meliputi normalisasi tarif listrik pasca diskon Januari-Februari 2025, serta kenaikan harga daging dan telur ayam ras akibat meningkatnya harga bahan baku pakan ternak di pasar global.

Selain itu, status Kabupaten Gianyar sebagai destinasi wisata internasional memerlukan perhatian khusus dalam pemenuhan kebutuhan pangan, baik bagi penduduk lokal maupun wisatawan.

Menghadapi tantangan stabilitas harga, Gianyar perlu bertindak cepat dengan mengoptimalkan strategi 4K. Langkah konkret yang dapat diambil adalah memperluas KAD dengan daerah pemasok dan mempercepat pembentukan Perumda Pangan.

Perumda ini akan berperan penting dalam menghubungkan petani dan konsumen melalui contract farming dan distribusi lewat operasi pasar.

Maria Iin Maidiana dari BPS Gianyar melaporkan peningkatan Indeks Perkembangan Harga (IPH) akibat kenaikan harga cabai rawit, beras, dan cabai merah.

Pemantauan intensif diperlukan. Instansi daerah melaporkan upaya pengendalian harga, termasuk pemantauan pasar, operasi pasar bersama Bulog, dan KAD. Hasil pemantauan menunjukkan tidak ada penimbunan dan pasokan pangan cukup selama HBKN.

Sebelum pertemuan usai, Wakil Bupati Gianyar mengingatkan tentang pentingnya koordinasi yang kuat dan respons cepat terhadap masalah di lapangan.

Dengan berbagai upaya pengendalian inflasi, TPID Kabupaten Gianyar yakin dapat menjaga stabilitas harga dan mencapai target inflasi Bali yang ditetapkan pemerintah. Gianyar Gaspol! Jaga Harga Pangan di Tengah Lonjakan Permintaan.***

Berita Lainnya

Terkini