Denpasar – Gubernur Bali, Wayan Koster mengajak seluruh lapisan masyarakat Bali khususnya generasi muda untuk bersama-sama penuh suka cita memikul tanggungjawab ideologi Proklamator Bung Karno sebagaimana ada dalam nilai-nilai Pancasila.
Hal itu disampaikannya saat membuka Bulan Bung Karno IV di Provinsi Bali bersama Ny. Putri Suastini Koster, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, Kapolda Bali, Irjen. Pol. Putu Jayan Danu Putra, dan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Art Center, Denpasar, Rabu 1 Juni 2022 .
Menurut Gubernur Kosterm Bung Karno merupakan anugerah bagi Bangsa Indonesia. Proklamator yang menggali prinsip ideologi nasional Bangsa Indonesia yang merdeka.
Hari Lahir Pancasila, Presiden Jokowi Datangi Rumah Pengasingan Bung Karno
“Saya berharap seluruh lapisan masyarakat Bali, terutama generasi muda mari dengan penuh suka
cita memikul tanggungjawab ideologis ini,” serunya dengan pekikan Merdeka, Merdeka, Merdeka.
Ia melanjutkan, tujuh puluh tujuh tahun silam, Bung Karno menyampaikan pidato pada sidang umum Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), di tengah diskusi yang belum
menemu titik terang tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka.
Kata Gubernur Kosrer, tanpa menggunakan teks, Bung Karno menguraikan lima poin sebagai landasan filosofis dasar negara dan cara pandang untuk Indonesia merdeka. Kelima hal dimaksud menjadi landasan idiil, yang diberi nama Pancasila.
Bulan Bung Karno dan Hari Lingkungan Hidup, Pemprov Bali Ajak Masyarakat Bangun Budaya Menanam
“Pandangan dan usulan Bung Karno diterima secara aklamasi. Momentum bersejarah 1 Juni 1945 itulah, yang Kita peringati sebagai hari lahir Pancasila,” kata Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Kemudian, Hari Lahr Pancasila telah dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo.
Pancasila merupakan ideologi yang mempersatukan 300 suku bangsa, dengan 700 bahasa, dan 17.000-an pulau. Ideologi yang memayungi keberagaman Indonesia, sekaligus fondasi tercapainya cita-cita Indonesia Raya.
Bulan Bung Karno Berakhir, Gubernur Koster Ingatkan Kaum Milenial Jasmerah
Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, oleh Pemerintah Provinsi Bali, sejak Tahun 2019 hingga kini telah menginjak pelaksanaan ke4, dirangkai dalam keutuhan Perayaan Bulan Bung Karno Provinsi Bali yang diatur melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali.
“Provinsi Bali merupakan satu-satunya Provinsi di Indonesia yang menyelenggarakan Bulan Bung Karno,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Diketahui bersama, bulan Juni, merupakan bulan dengan hari-hari penting dan sakral yang tertaut dengan keberadaan Bapak Bangsa Bung Karno. Tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila; 6 Juni Hari Lahir Bung Karno; dan 21 Juni hari Wafat Proklamator Bung Karno.
Gubernur Bali Ungkap 427 Desa Selenggarakan Peringatan Bulan Bung Karno III
Untuk mengenang, menghormati, memaknai, dan memuliakan hari-hari penting tersebut, Kita menyelenggarakan Bulan Bung Karno pada setiap bulan Juni, secara serentak dari Provinsi, Kota/Kabupaten, Desa/Kelurahan, dan satuan pendidikan di seluruh Bali,” jelas Gubernur Wayan Koster dengan menggunakan Busana Adat Bali.
Selain sebagai wujud penghormatan dan bhakti kepada Bung Karno, Bapak Pendiri Bangsa yang telah merumuskan dasar negara Kita, penyelenggaraan Bulan Bung Karno di Provinsi Bali, disebutkan
Wayan Koster juga memiliki tujuan mulia, yaitu:
Pertama, mengarusutamakan Pancasila dalam kehidupan masyarakat Bali dalam berbangsa dan bernegara. Kedua, meningkatkan pemahaman masyarakat Bali tentang sejarah, filosofi dan nilai-nilai Pancasila.
Pertama di Indonesia, Peringatan Bulan Bung Karno di Bali Dipergubkan
Ketiga, memperkokoh semangat kebangsaan dan inklusi sosial di tengah kontestasi nilai( ideologi) dan kepentingan yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas. Keempat, membangkitkan dan memelihara memori kolektif masyarakat Bali tentang ketokohan dan keteladanan Ir. Soekarno sebagai penggali Pancasila dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kelima, memperkuat institusionalisasi nilai-nilai Pancasila, dan spirit perjuangan Bung Karno sesuai dengan kearifan lokal Bali.
Semua itu menuju kehidupan Krama dan Gumi Bali sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno; Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.
Bulan Bung Karno, PDIP Bali Gelar Panggung HIburan Rakyat
Tema AdiCitta Danu Kerthi, Menstanakan Air dalam Diri (Refleksi Kepemimpinan Bung Karno), ini dapat menjadi wahana bagi penyebarluasan dan internalisasi Pancasila serta ajaran-ajaran Bung Karno secara nyata dalam upaya pelindungan dan pelestarian alam semesta.
Melalui tema ini, pihaknya mengajak seluruh pemimpin, tokoh masyarakat, dan krama Bali untuk meneladani karakter kepemimpinan Bung Karno, yang mengayomi dan menyejukkan; kepemimpinan yang mengutamakan nilai-nilai kebersamaan, kegotongroyongan, dan berorientasi pada kemajuan bersama.
‘Kita di Bali diwariskan nilai-nilai kearifan lokal yaitu hidup yang menghidupi, urip yang menguripi, pulih bersama, tumbuh bersama, hidup bersama, berkembang bersama, kuat bersama, dan manfaat bersama,” jelas dia.
Deklarasi Akbar Pemenangan Jokowi di Bulan Bung Karno
Kepemimpinan yang sejuk, juga berorientasi pada semangat konservasi atas seluruh sumber mata air, danau, dan juga sungai. Implementasi Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali yang berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Danu Kerthi secara niskala-sakala menjadi lelaku yang menempatkan danau, mata air, dan juga sungai sebagai Ibu dan penyembuh peradaban.
Penghormatan paling utama kepada Bung Karno adalah dengan meneladani dan melaksanakan ide, pemikiran, gagasan, dan citacitanya untuk Indonesia Raya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali, Dewa Putu Mantera melaporkan Bulan Bung Karno IV di Provinsi Bali Tahun 2022 ini dilaksanakan dari 1 Juni 2022 sampai 30 Juni 2022 dengan seminar daring dengan tema ‘Aktualisasi Kepemimpinan Bung Karno’, Gerakan Serentak Kebersihan dan Penebaran Benih Ikan di Kawasan Manggrove Tahura dan Tukad Badung Hilir Denpasar.
Gubernur Koster Ingin Permanenkan Peringatan Harlah Pancasila dan Bulan BK
Kemudian, Lomba Film Pendek Aktualisasi Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Kearifan Lokal Sad Kerthi Dalam Bali Era Baru, Lomba Desain dan Peragaan Busana Adat Kerja ke Kantor, dan Lomba Video Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Dalam Bali Era Baru dengan total hadiah Rp 67.500.000. ***