Jakarta – Indonesia bagian timur memiliki potensi perikanan budidaya
yang luar biasa, khususnya komoditas perikanan budidaya laut. (8/2/2021).
Salah satu komoditas laut andalan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
yang akan terus ditingkatkan ialah rumput laut.
“Guna mewujudkannya, produksi rumput laut akan digenjot dengan menerapkan
teknik kultur jaringan,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet
Soebjakto saat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan melakukan peninjauan
ke Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon.
Menurutnya, sebagai salah satu bentuk dukungan untuk menyukseskan program
Lumbung Ikan Nasional, KKP akan mengidentifikasi potensi pengembangan
perikanan budidaya di Maluku dan Maluku Utara serta dilakukan pembangunan
kampung budidaya ikan seperti kakap, kerapu hingga budidaya rumput laut.
Kampung yang dibangun akan diproyeksikan menjadi pusat ekonomi berbasis kepada
komoditas unggulan yang ada di wilayah tersebut.
“BPBL Ambon merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) yang berperan untuk melakukan pengembangan
dan pendistribusian bibit rumput laut di kawasan timur Indonesia yang ke
depannya akan mendapatkan tugas untuk membangun kampung rumput laut yang
rencananya akan dibangun di daerah Tanimbar,” sambungnya.
Selain itu akan turut dibangun juga kawasan – kawasan sentra budidaya rumput
laut antara lain seperti di Maluku, Papua hingga NTT yang sepenuhnya memakai
bibit rumput laut hasil dari kultur jaringan dari UPT DJPB.
Bibit rumput laut kultur jaringan merupakan teknik rekayasa perbanyakan bibit
rumput laut dengan cara pengambilan jaringan dari induk rumput laut unggul
untuk dilakukan pembesaran di laboratorium guna menghasilkan bibit yang
berkualitas.
“Penggunaan bibit kultur jaringan pada kawasan sentra rumput laut diharapkan
dapat mendongkrak produksi rumput laut nasional yang saat ini mencapai 10,5
juta ton agar dapat kita tingkatkan menjadi 12-13 juta ton pada tahun 2024,”
jelasnya.
Pada tahun 2020, KKP telah menyalurkan bantuan bibit rumput laut sebanyak 192
ton kepada pembudidaya di seluruh Indonesia.
Untuk tahun 2021, KKP menargetkan untuk dapat kembali mendistribusikan bantuan
bibit rumput laut sebanyak 200 ton serta paket bantuan kebun bibit rumput laut
sebanyak 100 paket.
Ia juga menjelaskan bahwa keberadaan BPBL Ambon sebagai UPT DJPB, selain
menjadi penyokong produksi perikanan budidaya nasional, UPT juga diharapkan
dapat menjadi inkubator bisnis sekaligus menjadi penggerak ekonomi di
wilayahnya.
Selain itu UPT juga harus menjadi pusat layanan dan penyebaran teknologi di
daerah serta dapat selalu hadir di saat masyarakat memerlukan solusi sebagai
bukti kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
“Kita harapkan perikanan budidaya tetap menjadi andalan nasional untuk dapat
meningkatkan ekspor dan pendapatan masyarakat serta menyerap tenaga kerja di
Indonesia,” tutupnya. (riz)