Jakarta – Penerapan teknologi Budidaya Ikan dalam Ember atau yang biasa
disebut Budikdamber dapat menjadi salah satu jawaban untuk memenuhi kebutuhan
pangan rumah tangga (21/2/2021).
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Perikanan Budidaya Air
Tawar (BPBAT) Mandiangin bekerjasama dengan Wanita Muslimat Nahdlatul Ulama
Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan berhasil
melakukan panen dari hasil Budikdamber dengan total panen sebanyak 135 kg ikan
lele dan 43,75 kg sayuran kangkung dari total 35 ember produksi.
Selain memenuhi kebutuhan akan protein hewani yang didapatkan dari ikan,
teknik budidaya yang mengadopsi sistem akuaponik ini juga menghasilkan sayuran
untuk dikonsumsi.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menyambut baik bentuk
kerjasama yang dilakukan dengan berbagai elemen masyarakat guna memacu
produktifitas masyarakat terutama di masa pemulihan ekonomi seperti sekarang.
“Teknologi budidaya seperti Budikdamber sangat cocok untuk diadopsi oleh
masyarakat, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk karena tidak
memerlukan lahan yang luas dan bisa dilakukan di lahan seperti pekarangan
rumah,” ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa keunggulan lain dari Budikdamber ini adalah bahan
pembuatan yang sederhana membuat sistem ini mudah untuk diterapkan di berbagai
lokasi di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu melalui program bantuan sarana prasarana produksi budidaya,
pada akhir tahun 2020 KKP telah menyalurkan 665 paket bantuan sarana dan
prasarana Budidkdamber senilai 6,45 miliar kepada pembudidaya di seluruh
Indonesia.
“Teknologi yang sederhana ini juga dapat menjadi bahan pembelajaran bagi
anggota keluarga maupun anggota kelompok masyarakat yang mengimplementasikan
kegiatan Budidkdamber ini,” sambungnya.
Karena sistemnya yang sederhana, Budikdamber dapat diimplementasikan oleh
siapa saja mulai dari ibu rumah tangga hingga anak – anak remaja.
“Hal ini menjadikan Budikdamber kegiatan yang cukup strategis untuk dapat
mencetak calon wirausaha di masa mendatang,” tuturnya.
Ia juga menilai bahwa apabila diseriusi, Budikdamber ini juga memiliki peluang
bisnis dan ekonomi yang menguntungkan untuk masyarakat.
“Ke depan, Budikdamber dapat menjadi salah satu elemen membangun perikanan
budidaya nasional” tutupnya. (riz)