Menparekraf Sandiaga: Pembukaan Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali Terus Dimatangkan

27 Februari 2021, 19:19 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno dan istri Nur Asia Uno didampingi Gubernur Bali
Wayan Koster dan Ketua Dekranasda Bali Putri Koster mengunjungi Pameran
IKM Bali Bangkit di Taman Budaya Provinsi Bali/ist

Denpasar – Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan
rencana pembukaan Bali bagi kunjungan wisatawan mancanegara hingga saat ini
yang masih terus dimatangkan.

Dengan program vaksinasi yang saat ini tengah digencarkan dan dibarengi dengan
penerapan prokes yang ketat, ia berharap pemulihan sektor pariwisata,
khususnya di Bali dapat dipercepat.

“Bali mencapai target vaksinasi tertinggi pada tahap pertama yang menyasar
tenaga kesehatan.

“Saat ini tengah dilaksanakan vaksinasi tahap kedua yang di antaranya menyasar
pekerja pariwisata,” ucapnya didampingi istri Nur Asia Uno berkunjung ke
Pameran IKM Bali Bangkit di Taman Budaya Provinsi Bali, Sabtu (27/2/2021).

Menambahkan penjelasan Menparekraf Sandiaga Uno terkait rencana pembukaan Bali
untuk wisatawan mancanegara, Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan, saat ini
Pemprov Bali tengah melakukan langkah progresif dalam upaya pengendalian
Covid-19 yang ditargetkan bisa ditekan hingga level dua digit.

“Jika penanganan Covid-19 sudah bisa dikelola dengan baik, itu akan memberikan
citra yang postif dan wisatawan akan berdatangan ketika saatnya Bali dibuka,”
tegasnya.

Sementara, dalam kunjungan tersebut, rombongan Menparekraf didampingi Gubernur
Bali Wayan Koster dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)
Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster.

Sandiaga Uno beserta rombongan meninjau stand di bawah Gedung Ksirarnawa yang
memamerkan produk kerajinan tenun khas Bali seperti songket dan endek, serta
beragam aksesoris berbahan emas atau perak.

Ketua Dekranasda Ny Putri Koster menerangkan, pameran yang digagasnya ini
bertujuan membantu pelaku industri kecil dan menengah (IKM) Bali Bangkit dari
keterpurukan karena lesunya penjualan akibat pandemi Covid-19.

Lebih dari itu, pemeran ini juga menjadi bagian dari upaya pelestarian
kerajinan khas Bali seperti jenis tenun songket dan endek yang belakangan
banyak ditiru dan diproduksi secara massal menggunakan mesin atau dibordir.

Putri Koster melanjutkan, dikarenakan harganya yang jauh lebih murah dibanding
hasil tenun tradisional, masyarakat kemudian lebih cenderung membeli kain
jenis bordir.

Dengan kata lain, motifnya dijiplak, konsumennya juga diambil. Menyikapi
persoalan ini, pihaknya mengambil jalan tengah dengan mengarahkan agar kain
bordir motif songket dimanfaatkan untuk busana.

Sementara untuk kain kamen, harus menggunakan songket hasil tenun tradisional.
Kepada Menteri Sandiaga Uno, Putri Koster menunjukkan sebuah busana berbahan
bordir motif songket.

“Seperti ini Pak Menteri, motif songket hasil bordir kita arahkan untuk bahan
busana atasan,” terangnya.

Dalam kesempatan sama, Gubernur Wayan Koster menyebut pameran IKM Bali Bangkit
telah memberi kontribusi nyata.

Gagasan Dekranasda Bali menggelar pameran ini patut didukung dan diapresiasi
karena bertujuan membangkitkan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku IKM
kerajinan khas Bali yang tersebar di kabupaten/kota.

“Prinsipnya, di tengah pandemi kita tak boleh berhenti total tanpa melakukan
aktivitas apapun,” ucapnya. Pemeran IKM Bali Bangkit tahun 2021 yang mulai
dilaksanakan sejak 1 Februari lalu telah dirasakan manfaatnya 50 IKM yang
mengikuti pameran.

“Hingga hari ini, nilai transaksi di pameran IKM Bali Bangkit telah mencapai
Rp 1,5 miliar. Ini nilai yang lumayan di tengah pandemi. Bayangkan kalau tak
ada pameran ini, bisa jadi sebagian perajin tak mendapat jualan sama sekali,”
imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP
Provinsi Bali ini menyampaikan terima kasih kepada Menparekraf Sandiaga Uno
yang meluangkan waktu untuk mengunjungi pameran.

Ia berharap, kunjungan Menparekraf bersama rombongan bisa menjadi motivasi
bagi pelaku IKM yang mengikuti pameran. Selain itu, kunjungan Menparekraf juga
diharapkan dapat menumbuhkan harapan bagi Bali untuk segera bangkit.

“Terima kasih karena memberi perhatian serius bagi upaya pemulihan pariwisata
Bali,” ucapnya.

Menanggapi apa yang disampaikan Gubernur dan Ketua Dekranasda Bali Ny Putri
Koster, Menparekraf Sandiaga Uno menilai pelaksanaan pameran IKM Bali Bangkit
di tengah situasi pandemi merupakan sebuah gagasan brilian.

“Di sini saya dapat melihat ekonomi kreatif berbasis budaya Bali, mulai dari
hasil tenun hingga kerajinan emas, perak hingga ukiran kayu yang terkurasi
dengan baik dan membuka peluang kerja bagi banyak pelaku IKM,” ujarnya.

Selain memberi manfaat ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan di tengah
pandemi, ia mendukung upaya pelestarian hasil kerajinan khas Daerah Bali yang
menjadi semangat dari pameran ini.

Ia melanjutkan, upaya menjaga keaslian produk lokal seperti tenun dan lainnya
memang membutuhkan sebuah kebijakan dengan pendekatan yang bisa memastikan
kualitas dan keaslian hasil karya tetap terjaga.

“Seperti apa yang disampaikan Ibu Gubernur tentang produksi massal kain
bermotif tenun khas Bali yang akhirnya lebih banyak diminati konsumen. Itu
seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Budayanya & diambil, konsumennya juga
direbut. Itu tak boleh dibiarkan,” imbuhnya sembari menyampaikan dukungan
terhadap pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya khas Bali. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini