Misteri Pohon Beraroma Harum di Kuburan Terunyan Bangli

Pohon langka yang konon menebar bau harum yang disebut Tarumenyan di Bangli (foto:Kabarnusa)

BANGLI – Jika kebetulan mengunjungi kuburan Terunyan di Kintamani, Kabupaten Bangli selain melihat deretan mayat, tulang dan tengkorak manusia tak kalah misteriusnya keberadaan pohon rindang yang disebut-sebut mampu menebar aroma harum yang pasti bikin penasaran.

Warga setempat menyebutnya dengan pohon Tarunyan yang tumbung menjulang nan rindang itu.

Belum diketahui pasti, kapan persisnya pohon aneh yang terdiri beberapa batang besar itu tumbuh saling berdekatan itu.

Ada yang menyebut pohon langka yang berada di pinggir dekat Danau Batur itu, berusia ratusan tahun.

Konon, pohon yang berusia ratusan tahun itu, hanya bisa ditemukan atau satu-satunya di Bali bahkan di Indonesia.

“Tidak ada yang lain, hanya di sini saja,” tegas Wayan Kerdip (43) warga setempat ditemui akhir pekan ini.

Ada cerita dibalik pohon yang mengesankan angker itu, bagi masyarakat setempat.

Dahulu kala, ketika tumbuh pohon Taru Menyan tinggi menjulang, warga setempat menyebut dengan nama Desa Taru Menyan.

Taru mengandung arti pohon sedangkan menyan yang berarti bau harum. Jadi, arti Tarumenyan, adalah pohon yang menebar aroma bau harum.

Sejak tumbuh pohon yang memiliki batang bercabang dengan daun cukup rindang itu, akhirnya warga setempat lebih mengenal dengan nama Desa Terunyan.

Apalagi, pohon tersebut dianggap cukup sakral dan berada di kuburan.

“Pohon itulah yang menyerap bau mayat,” tuturnya.

Nama pohon itulah yang kemudian dipakai leluhur warga setempat sebagai nama desa.

“Ya karena ada pohon itu, kemudian lama-lama dipakai sebagai nama desa di sini, supaya cepat kemudian dibilang Terunyan,” sambungnya.

Lantaran memiliki sejarah penting berkaitan dengan kelahiran desa setempat sehingga warga sangat menghormati dan menjaga pohon itu, agar tetap tumbuh.

Bagi wisatawan, selain tertarik melihat kuburan tempat 11 mayat ditaruh dalam satu lokasi, tak kalah penasaran dengan pohon berukuran raksasa itu. Wisatawan tak sedikit mengabadikan momen saat berkunjung di sana seperti berfoto selfie. (rhm)