Buleleng – Pertamina melalui Marketing Region Jatimbalinus melaksanakan
kegiatan seni Panggung Virtual Abirama Budaya Bengkala, panggung virtual
diadakan pada Hari Minggu (1/11/2021).
Pada kali pertama, ragam tari yang dipertunjukkan adalah tari khas Kolok
Bengkala yaitu Tari Jalak Anguci dan Tari Bebila serta pertunjukan seni
tradisional Bali, Sekaa Genjek Bondres Bengkala.
Tanpa terkecuali dirasakan oleh kelompok masyarakat inklusi Desa Bengkala,
Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, yang tergabung dalam Kawasan Ekonomi
Masyarakat (KEM) Bengkala.
Didominasi oleh penyandang kolok atau tuli, kelompok ini sangat merasakan
dampak pandemi COVID-19.
Roda perekonomian yang biasanya didorong dari penjualan produksi produk-produk
yang mereka hasilkan seperti tenun, dupa dan inka (piring khas Bali) kini
terhambat karena turunnya serapan produk hasil karya mereka.
Ketua Paguyuban Kolok, Ketut Kanta menjelaskan, dalam kesehariannya warga
di Desa Bengkala membuat batik, menenun bahkan memproduksi jamu.
“Jika hari biasa produk buatan warga Desa Bengkala dititip ke
toko-toko souvenir atau ke wisatawan yang berkunjung ke desa ini,” ujarnya.
Kanta menambahkan, warga Desa bengkala paling kena dampak karena pandemi ini,
apalagi kalau ada tamu asing datang, mereka (turis) pasti memborong produk
warga sini.
Sejak pandemi ini turis ke Bali sangat sedikit, bahkan tak ada kunjungan
wisatawan internasional, otomatis pendapatan warga Desa Bengkala menurun
juga.
Terlebih lagi, dampak yang dirasakan oleh para seniman penari di KEM Bengkala
yang kehilangan panggung pementasan semenjak pandemi melanda.
Warga Desa Bengkala yang juga aktif berkesenian, biasanya, kolok melakukan
pertunjukan tari dalam berbagai acara di tingkat lokal bahkan nasional. Hal
ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke KEM
Bengkala.
Namun, pandemi yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir, memberikan
dampak bagi impian mereka untuk tetap eksis melalui bakat seni tari yang
dimilikinya.
Tidak mempersoalkan keterbatasan fisik yang dimiliki, kelompok Binaan Program
Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Depot Pengisian
Pesawat Udara Bandara Ngurah Rai ini terus berupaya bertahan di tengah
pandemi.
Selain terus berupaya menggerakkan penjualan hasil produksi, pelestarian
budaya khusunya kesenian tari warga Desa Bengkala juga terus diupayakan.
(riz)