Produk Komoditas Udang Indonesia Potensial Kuasai Pasar AS

22 Juni 2021, 09:30 WIB

sejumlah produk udang yang memiliki pangsa besar dengan tren meningkat
di negeri Paman Sam./Dok. KKP

Jakarta – Berbagai produk komoditas udang asal Indonesia mulai
menguasai pasar Amerika Serikat.

“Kegiatan ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat berpotensi terus
berkembang.” ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan (PDSPKP) Artati Widiati alam keterangan tertulisnya, Selasa
(22/6/2021).

Dia mengungkapkan sejumlah produk udang yang memiliki pangsa besar dengan tren
meningkat di negeri Paman Sam.

Diantaranya, shrimp warm-water peeled frozen (udang kupas beku), shrimp
breaded frozen (udang tepung beku), dan shrimp warm-water shell-on frozen
(udang utuh beku) dari size 15/20 sampai size 51/60.

Peluang ini kian terbuka lantaran produk udang di pasar AS sudah tidak
dikenakan tarif bea masuk bagi semua negara eksportir, sehingga sudah tidak
menjadi penghalang dalam ekspor udang ke AS.

“Pangsa pasar produk udang di AS yang besar dengan tren positif tersebut,
Indonesia pun memiliki daya saing terkait produk dimaksud,” kata Artati
menambahkan.

Dalam mendorong peningkatan ekspor, Artati menyoroti tidak hanya peningkatan
produksi, tetapi juga adanya efisiensi dan inovasi produksi (hulu-hilir) dan
distribusi agar menghasilkan produk udang yang berdaya bersaing.

Sehingga tidak hanya harga udang Indonesia yang lebih kompetitif, tetapi
sekaligus menciptakan citra produk yang lebih baik dibandingkan dengan
negara-negara kompetitor.

“Untuk itu, pemenuhan kepatuhan sesuai persyaratan negara tujuan ekspor, baik
persyaratan dari pemerintah maupun persyaratan khusus dari importir (buyers)
patut kita penuhi,” urainya.

Sebagai gambaran, berdasarkan data National Oceanic and Atmospheric
Administration (NOAA) Fisheries, pada bulan April 2021, nilai impor udang AS
mencapai USD514,2 juta atau meningkat sebesar 17% dibanding April 2020.

Dari sisi volume, impor udang AS pada April 2021 sebesar 61,1 ribu ton atau
meningkat sebesar 18,2% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Udang yang berasal dari Indonesia sejak Januari-April 2021 sebesar USD503,8
juta (24,1%) dengan volume 58,0 ribu ton (23,5%).

Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Machmud menjelaskan bahwa berdasarkan data
tersebut terlihat adanya tren positif pertumbuhan permintaan udang di pasar AS
yang tentu menjadi peluang bagi Indonesia sebagai salah satu produsen utama
udang dunia untuk mengisi pasar tersebut.

Machmud menerangkan juga adanya tren penurunan ekspor udang India sebagai
pemasok terbesar ke pasar AS.

Dalam kurun waktu Januari-April 2021, tren penurunan udang dari India ke AS
mencapai 5,9% menurut nilai dan 6,0% menurut volume atau turun sekitar USD
46,3 juta (5,5 ribu ton) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peluang bagi negara produsen udang dunia
lainnya (termasuk Indonesia) untuk mengisi pasar udang di AS,” tegasnya.

Produk utama India seperti shrimp warm-water shell-on frozen (udang utuh beku)
size 21/25 juga mengalami tren penurunan sangat drastis hingga 50,2%.
Sebaliknya, Indonesia mengalami tren positif dengan peningkatan sebesar 38,5%.

“Ini bisa jadi momentum, untuk itu kami mendorong sekaligus mengajak pelaku
usaha untuk meningkatkan daya saing produk udang Indonesia sekaligus merebut
dan menguasai pasar AS,” tutupnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini