Denpasar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meresmikan Kantor Regional 8
Bali dan Nusa Tenggara yang ditandai dengan pemotongan pita bunga oleh Ketua
Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso bersama Gubernur Bali Wayan Koster, Senin
(21/12) di Denpasar.
Pada kesempatan itu, Gubernur Koster berharap, dengan keberadaan kantor anyar
ini maka pelayanan, perlindungan dan penyelenggaraan jasa keuangan oleh OJK di
Bali akan makin meningkat.
“Semenjak saya terpilih menjadi gubernur Bali, saya sangat merasakan bagaimana
keberadaan OJK bersama mitranya Bank Indonesia (BI) di Bali (sangat membantu,
red) terutama sekali dalam mengarahkan perkembangan ekonomi, baik makro maupun
mikro,” ujarnya mengapresiasi.
Tak hanya itu, Gubernur Koster juga mengapresiasi fungsi OJK dalam membina
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Pulau Dewata, yang saat ini telah
menunjukan cukup kemajuan, terlebih pada masa pandemi Covid-19 ini.
“Saat (masa pandemi, red) ini terasa UMKM di Bali betul-betul terpukul. Namun
berkat peran OJK, UMKM makin lebih baik dan lebih tahan banting dibanding
sektor industri lainnya. Sebagai gubernur, saya siap selalu bersinergi dengan
OJK sesuai aturan perundangan-undangan, dan harapan kita bersama,” ucapnya.
Lebih jauh Gubernur Koster menjelaskan soal kondisi perekonomian Bali yang
terpuruk akibat pandemi dengan terkontaksi minus 12,28% per Kuartal III/2020
dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/YoY).
Pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal III/2020 lebih rendah dari periode
sebelumnya yang sebesar yang terkontaksi sebesar 11,02% YoY.
“Hingga saat ini, sektor pariwisata masih mendominasi perekonomian Bali dengan
porsi 52 persen, sedangkan sisanya didukung oleh sektor primer dan sekunder.
Ketergantungan Bali pada sektor pariwisata yang sangat tinggi telah memberikan
gejolak bagi perekonomian Bali terutama pada masa pandemi ini,” terangnya.
Untuk mengatasi persoalan ini tidak terulang kembali pada masa mendatang,
Gubernur Koster mengatakan, pihaknya telah merancang suatu desain ekonomi Bali
yang lebih seimbang antara sektor pariwisata, pertanian dan industri.
“Itulah sebabnya, kami bersama OJK Bali dan BI terus berdiskusi secara
intensif, terkait skema yang akan kami jalankan tahun 2021, agar ekonomi Bali
makin sehat dan kuat dari sisi fundamental dan strukturnya,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, peresmian
Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara ini merupakan wujud sinergi
kolaboratif dan koordinatif dari seluruh pemangku kepentingan.
Baik OJK, Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam mengorkestrasi
keseluruhan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali. Ia pun menegaskan
perekonomian daerah harus menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional
di masa recovery (pemulihan).
“Untuk itu, OJK terus mendukung penuh percepatan pertumbuhan ekonomi daerah
melalui optimalisasi peran sektor jasa keuangan dan partisipasi seluruh
masyarakat di daerah,” katanya.
Sedangkan Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan,
kehadiran gedung baru ini berkaitan dengan eksistensi OJK yang berupaya
mendorong pertumbuhan perekonomian nasional, khususnya Bali.
Keberadaan gedung baru ini, lanjut dia, juga berkaiatan dengan kolaborasi
pihaknya bersama sejumlah instansi khususnya industri jasa keuangan dan
masyarakat.
“Gedung ini bisa dimanfaatkan masyrakat maupun pelaku usaha sebagai edukasi
dan tempat perlindungan konsumen, selain juga melayani sistem layanan
informasi keuangan (SLIK),” ujarnya. (ahs)