The Great Slowdown: Menikmati Kedamaian dan Kesakralan Nyepi 2025 di Soulshine Bali

19 Maret 2025, 08:31 WIB

Ubud – Soulshine Bali menawarkan The Great Slowdown —sebuah retret eksklusif yang dirancang untuk pembaruan diri dan relaksasi mendalam kala memen Hari Suci Nyepi yang jatuh pada tanggal 29 Maret 2025.

Para tamu Soulshine Bali diajak melangkah keluar dari rutinitas yang sibuk dan merasakan ketenangan sejati melalui rangkaian aktivitas dalam paket The Great Slowdown.

Pada 28-30 Maret 2025, nikmati pengalaman 2 malam 3 hari yang memadukan ketenangan Nyepi dengan kenyamanan mewah, di tengah keindahan alam Ubud yang memesona.

Terletak di tengah hijaunya Ubud, Soulshine Bali bukan sekadar resor—ini adalah tempat di mana musik, koneksi, dan ketenangan jiwa bersatu.

Didirikan oleh musisi dan aktivis Michael Franti bersama istrinya, Sara Agah Franti—seorang pengusaha, perawat, dan filantropis—Soulshine Bali menawarkan pengalaman unik yang memadukan ritme musik dengan praktik mindfulness.

Michael Franti menyebut Soulshine Bali menjadi oasis bagi mereka yang mencari energi, kreativitas, dan ketenangan.

“Nyepi adalah momen yang sangat istimewa di Bali, di mana seluruh pulau berhenti sejenak untuk merenung dalam keheningan,” kata Michael Franti.

Paket The Great Slowdown bakal membawa tamu merasakan esensi dari ketenangan ini, sambil tetap menikmati kenyamanan dan kemewahan.

The Great Slowdown dirancang sebagai pelarian yang memulihkan jiwa dan raga. Para tamu akan menikmati berbagai fasilitas eksklusif, termasuk: Sarapan harian untuk dua orang, makan malam set menu untuk dua orang di Stay Human Restaurant pada Hari Nyepi, pijat Bali selama 60 menit untuk dua orang di The Spa, camilan minibar gratis pada Hari Nyepi, serta diskon 20% untuk makanan, minuman, dan layanan spa

Retret ini menawarkan pilihan kamar yang dirancang untuk meningkatkan relaksasi, mulai dari Garden Room (Rp7.400.000), Soul Room (Rp8.200.000), Sanctuary Room (Rp8.800.000), hingga Panorama Room (Rp9.700.000). Semua harga sudah termasuk pajak dan benefit paket untuk dua orang selama dua malam.

Nyepi adalah waktu yang sakral di Bali, di mana seluruh pulau berhenti sejenak—tanpa penerbangan, tanpa cahaya, dan tanpa aktivitas. Ini adalah momen langka untuk refleksi diri dan ketenangan batin.

Di Soulshine Bali, The Great Slowdown memperkaya tradisi ini dengan menciptakan ruang bagi para tamu untuk bersantai, mengisi ulang energi, dan sepenuhnya merasakan kedamaian hari yang tenang ini.

Baik itu bersantai di tepi kolam infinity, menikmati pijat yang menyegarkan, atau sekadar menikmati pemandangan sawah yang hijau, setiap momen dirancang untuk membawa kedamaian dan pembaruan diri.

The Great Slowdown bukan hanya tentang relaksasi—ini adalah kesempatan untuk kembali selaras dengan hal-hal yang paling berarti dalam hidup.

Retret ini mengajak Anda untuk hidup dalam ritme yang lebih lambat, bebas dari gangguan, dan kembali ke keadaan penuh kesadaran serta rasa syukur.

Ini adalah momen langka untuk merayakan Nyepi dengan cara yang mewah sekaligus bermakna, dikelilingi oleh sesama pelancong yang sejalan, di tempat yang dibangun atas dasar cinta, musik, dan kehidupan yang penuh makna.

Reservasi untuk The Great Slowdown kini dibuka untuk menginap pada 28-30 Maret 2025. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan pelarian yang menyegarkan di Soulshine Bali. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, kunjungi situs resmi Soulshine Bali.

Soulshine Bali adalah resor sound and wellness yang inovatif, mengundang setiap orang untuk hadir apa adanya dan merayakan keindahan, keunikan, serta keaslian diri.

Terletak di kawasan Ubud yang tenang, resor ini menggabungkan musik, alam, dan kehidupan mindful secara harmonis.

Dengan pengalaman imersif dalam yoga, meditasi, dan musik live, Soulshine menciptakan komunitas inklusif di mana semua orang diterima.

Di Soulshine Bali, kekuatan transformatif dari suara menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang, menjadikan setiap perjalanan sebagai pengalaman yang pribadi dan memperkaya.

Soulshine percaya bahwa melalui koneksi dengan sesama, alam, dan musik, kita dapat menemukan transformasi, terinspirasi, dan terhubung kembali dengan jiwa kita yang unik.***

Berita Lainnya

Terkini