Kabarnusa.com – Sebuah event internasional dari World Technopolis Association (WTA) bekerja sama dengan UNESCO akan digelar di ajang Global Innovation Forum (GIF), yang berlangsung di Kota Tangerang pada 20-23 September 2016.
Serangkaian ajang GIF, juga digelar National Innovation Competition (NIC) bertemakan pembangunan berkelanjutan.
Aissa Mutiara Putri dari Business Innovation Center sebagai event, Rabu (23/03/2016) hadir di STIKOM Bali guna menyosialisasikan GIF dan NIC 2016 di depan para wakil perguruan tinggi di Bali.
“Melalui NIC ini kami ingin mencari para inovator seluruh Indonesia,” terang Aissa Mutiara.
Inovasinya bisa berbentuk program (seperti pemberdayaan masyarakat), teknologi atau produk. Syaratnya, inovasi tersebut adalah sesuatu yang baru dan sudah diterapkan.
100 proposal inovasi terbaik akan kami terbitkan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris.
“Sepuluh proposal terbaik akan diundang dalam GIF untuk mempresentasikan inovasinya, lalu dipilih tiga terbaik guna mendapatkan awards,” tutur Aissa.
Kata Aissa, kompetisi ini terbuka bagi umum, seluruh inovator Indonesia yang karya inovasinya telah diterapakan atau dipasarkan, dan mendukung sedikitnya satu dari 17 sasaran pembangunan berkelanjutan tersebut.
Sesuai Agenda PBB 2015, inovasi menjadi kunci penting untuk meningatkan standar hidup yang berkelanjutan, menyediakan makanan untuk populasi yang terus tumbuh.
Selain itu, menjaga anak-anak selalu sehat, dan menjaga lingkungan akan sangat sulit apabila kita tidak mampu menemukan cara yang lebih baik, murah, dan cerdas dalam memproduksi barang dan jasa dan membawanya ke masyarakat atau pasar.
Pada praktiknya sustainability kerap digunakan dalam usaha menyeimbangkan tiga dimensi pembangunan keberlanjutan yaitu economic development, social progress dan environmental responsibility untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan turut mendukung kelestarian lingkungan.
“Tiga dimensi inilah yang kemudian dikembangkan oleh PBB menjadi 17 sasaran pembangunan berkelanjutan (Sustainable Goals),” sambungnya.
Disebutkan Aissa, pembangunan berkelanjutan merupakan aspirasi yang luhur dan penting bagi masyarakat, dimaksudkan memenuhi kebutuhuhan masyarakat saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi di masa yang akan datang.
Ke-17 Sustainable Goals tersebut di antaranya pengentasan kemiskinan, tidak ada kelaparan, kesehatan dan kesejahteraan.
Juga, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi, energy bersih dan terjangkau, pekerjaan yang layak dan pertumbuhan, industry, inovasi dan prasarana.
“Oleh karena itu, dalam rangka mendorong sustainable development, sangat diperlukan pertimbangan yang penuh terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi,” tutup perempuan asal Aceh ini. (*)