Warga Sosialisasikan Kawasan Suci Teluk Benoa di Hari Kebangkitan Nasional

21 Mei 2016, 00:25 WIB

Kabarnusa.com – 
Bertepatan Hari Kebangkitan Nasional ke 108 20 Mei 2016, tiga komponen
masyarakat Bali di Denpasar dan Gianyar mensosialisasikan kawasan suci
Teluk Benoa lewat pemasangan spanduk.

Aksi pemasangan baliho
tolak reklamasi Teluk Benoa dilaksanakan serentak pada Jumat (20/5/2016)
di Banjar Alangkajeng, Denpasar, Desa Adat Renon dan Semeton Pasek
Sukawati, Gianyar.

“Kami tidak ikut-ikutan, ini murni dari hati
nurani kamu untuk menjada lingkungan,” ujar Anak Agung Putu Sugiartha
selaku Kelian Banjar Alangkajeng.

Demikian juga Desa Pekraman Renon, Denpasar. Segenap masyarakat turut serta memasang baliho tolak reklamasi.

“Jadi ada 4 Banjar yang ada di Renon, kami pasang serentak atas arahan Bendesa Adat,” tutur Eka selaku pemuda Renon.

Di Gianyar, Semeton Pasek Sukawati mendirikan baliho berukuran 4×6 meter di depan Griya Agung Banjar Babakan, Sukawati.

“Teluk
Benoa itu kawasan suci, jangan di utak atik, maka dari itu mesti di
jaga,” tutur Ida Pandita Empu Siwa Budha Daksa Dharmita selaku
pengelingsir warga pasek di Sukawati,

Pemasangan baliho ini juga untuk menyosialisasikan hasil keputusan PHDI pusat tentang Kawasan Suci Teluk Benoa.

Agar
nantinya tidak ada umat bingung, terlebih ada beberapa pihak yang ingin
membuat keputusan tandingan denggan bergerilya mencari tanda tangan
para Pandita.

Ida Pandita meminta gerakan ini dapat diikuti oleh perkumpulan warga lainnya yang ada di Bali.

“Semoga
saja, setelah warga pasek di Sukawati, ada warga lainnya juga seperti
warga Pande dan sebagainya untuk turut serta dalam barisan masyarakat,”
harapnya.

idak hanya mendirikan baliho, pada pukul 24.00, juga
diadakan malam renungan suci dan doa bersama beberapa Pandita, pemangku
dan warga memohon supaya semesta memberkati perjuangan rakyat Bali. (wan)

Berita Lainnya

Terkini