Kedua, mendorong sektor ekonomi kreatif. Potensi ekonomi Bali di bidang industri kreatif antara lain pada sub sektor kriya dan fesyen.
Namun demikian, masih terdapat sejumlah tantangan terkait pemasaran yang belum optimal serta tingkat persaingan produk yang tinggi. Untuk itu, perlu dilakukan penguatan kompetensi, pengembangan produk dan digitalisasi marketing.
Ketiga, mendorong sektor pendidikan. Bali sangat berpotensi untuk dijadikan lokasi pendidikan internasional. Data UNESCO menunjukkan tren peningkatan outbound pelajar internasional global dalam 5 tahun terakhir.
Penguatan Kerja Sama BIMP-EAGA, Kunci Pemulihan Ekonomi
Pengembangan sektor pendidikan di Bali dapat didorong melalui pembukaan International Branch Campuses (IBCs) sehingga menarik siswa untuk menempuh pendidikan di Bali.
“Keempat, mendorong quality tourism. Kita perlu mengakselerasi pengembangan pariwisata Bali untuk health tourism, maritime tourism hub, desa wisata, MICE dan wisata alam,” demikian Trisno Nugroho. ***