Enam Helikopter Kirim Bantuan Logistik ke Daerah Terisolir Pascabanjir Bandang NTT

15 April 2021, 15:28 WIB

Helikopter milik BNPB berjenis Kamov PK IKR berhasil mendaratkan bantuan
dengan berat total 5 ton dalam satu sortie dengan menggunakan teknik
sling load atau menggantungkan bantuan dengan tali sepanjang beberapa
meter/Dpk. BNPB.

Jakarta – Ada enam helikopter dikerahkan untuk mengirim bantuan
logistik maupun evakuasi korban warga di daerah-daerah terisolir pascabanjir
bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pasca Banjir Bandang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu
(4/4) lalu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr.
(H. C.) Doni Monardo menginstruksikan untuk pengerahan helikopter.

Keputusan ini diambil guna melakukan percepatan penanganan banjir bandang di
NTT.

Lokasi pendaratan helikopter dalam keadaan darurat bencana, memiliki berbagai
kendala mulai dari minimnya ruang terbuka dan kondisi pendaratan yang tidak
rata.

Para warga dan tim gabungan lainnya bekerjasama untuk membuat lokasi
pendaratan helikopter yang ideal untuk membantu terdistribusinya bantuan
logistik dan non logistik.

Helikopter milik BNPB berjenis Kamov PK IKR berhasil mendaratkan bantuan
dengan berat total 5 ton dalam satu sortie dengan menggunakan teknik sling
load atau menggantungkan bantuan dengan tali sepanjang beberapa meter.

“Total ada enam helikopter yang sudah dikerahkan BNPB untuk melakukan
penanganan banjir bandang di NTT,” sebut Kepala Pusat Data, Informasi dan
Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati dalam siaran pers, Kamis
(15/4/2021).

Selain melakukan distribusi logistik, helikopter ini juga difungsikan untuk
mengangkut para korban yang membutuhkan pertolongan darurat serta bantuan
medis seperti tenaga perawat atau dokter untuk ditempatkan di sejumlah titik
lokasi bencana.

Setelah berhasil didaratkan, bantuan logistik dibagikan kepada warga terdampak
banjir bandang melalui para kepala desa atau tokoh masyarakat setempat.

Berbekal dengan data kependudukan, kemudian kepala dusun membagikan bantuan
kepada setiap kepala keluarga yang ada di wilayahnya masing-masing.
Selanjutnya tugas untuk membagikan kepada setiap warga menjadi tanggung jawab
kepala desa.

Beberapa desa yang sempat terisolir di sekitar wilayah Lembata, Alor, Pantar,
dan Adonara kini sudah berhasil dijangkau. Bantuan logistik dan non logistik
menggunakan helikopter juga dinilai tepat, mengingat kondisi jalur darat yang
masih belum memadai.

Selain itu, survey udara juga rutin dilaksanakan guna menyisir lokasi yang
masih belum terjangkau.

Operasi udara ini didukung penuh oleh Satuan Tugas TNI AU yang juga
memfasilitasi pengiriman bantuan dari pihak donator maupun relawan medis ke
wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat.

“Dengan menjaga sinergitas ini, diharapkan percepatan penanganan banjir
bandang bisa dilakukan dengan baik dan tepat,” imbuh Raditya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini