Ini Kesaksian Cak Imin Tentang Gus Dur

24 Desember 2014, 07:53 WIB
Gus Dur.
Almarhum KH Abdurrahman Wachid @2014

Kabarnusa.com – Tokoh kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) almarhum KH Abdurrahman Wachid merupakan sosok yang dekat dengan masyarakat dan membela mereka yang teraniaya tertindas tanpa memandang latar belakang apapun.

Saat Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) menggelar haul kelima KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jakarta, Selasa 23 Desember 2014, beberapa tokoh memberikan kesaksiannya tentang mantan Presiden RI ke-4 itu.

Acara bertajuk “Gus Dur Adalah Kita” dihadiri Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Fraksi PKB DPR Helmy Faishal Zaini, Menteri Ristek dan Dikti M Nasir, Menpora Imam Nahrawi. Tokoh lainnya, KH Yahya Cholil Staquf yang pernah menjadi juru bicara kepresidenan di era Gus Dur, Arswendo Atmowiloto, serta komedian Tarzan dan Kirun.

Muhaimim yang disapa Cak Imin langsung mengupas panjang lebar bagaimama sosok pamannya yang begitu dikaguminya itu. “Gus Dur itu tokoh yang masuk di semua ruang. Politik, ekonomi, sosial budaya, agama. Karena itulah kita sebut Gus Dur adalah kita,” kata Cak Imin dalam sambutannya.

Kata dia, satu ciri khas Gus Dur, di setiap ruang yang dimasuki, Gus Dur lebih condong untuk menghampiri pihak yang sedang dalam posisi tidak beruntung. “Hampir semua kalangan pernah dibela Gus Dur ketika berada dalam posisi terpuruk,” sambungnya.

Dia menyebut Arswendo salah satu orang yang pernah dibela Gus Dur. Ketika orang ramai-ramai menghujatnya dalam kasus jajak pendapat di Tabloid Monitor yang dianggap merendahkan Nabi Muhammad dan menistakan Islam.

“Saya pernah menyangka Gus Dur itu anti-Pak Harto (Presiden Soeharto, Red) 100 persen, tapi ketika Pak Harto dalam posisi yang tidak beruntung, Gus Dur ternyata justru mendatangi beliau,” imbuhnya. Muhaimin menceritakan konflik internal PKB, termasuk terkait pemberitaan tentang pemecatan dirinya selaku ketua umum oleh Gus Dur yang ketika itu menjabat sebagai ketua umum dewan syuro partai.

Cak Imin mengaku tidak dipecat meski memang diminta menandatangani surat pengunduran diri dari jabatan ketua umum. “Sudah saya tandatangani. Tapi, oleh Gus Dur surat itu diserahkan kembali kepada saya. Kata Gus Dur terserah mau saya apakan surat itu. Sampai sekarang surat itu masih saya simpan,” katanya.

Mantan Ketua Umum PMII itu juga mengklarifikasi, dirinya tidak pernah melawan Gus Dur. Perlawanan yang dilakukan ditujukan kepada orang-orang yang memanfaatkan Gus Dur. Gus Dur berusaha mendidik kader-kader PKB agar kuat dan mandiri. Kader-kader yang dipecat Gus Dur, justru pendukungnya yang fanatik.

“Saya percaya, itu bagian dari cara Gus Dur untuk mendidik kader PKB,” tandas mantan Menteri Tenaga Kerja itu. (pur)

Artikel Lainnya

Terkini