Presiden Jokowi: Keselamatan Adalah yang Utama di Bidang Transportasi

20 Januari 2021, 22:49 WIB

Jakarta – Presiden meminta agar Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan menindaklanjuti hal tersebut
dengan melakukan sejumlah tindakan pemeriksaan dan pengawasan agar tidak
terjadi lagi kecelakaan transportasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat meninjau langsung
posko darurat evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Dermaga Ex Jakarta
International Container Terminal (JICT) 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta,
Rabu (20/1/2021).

“Saya ingin agar di bidang transportasi ini keselamatan adalah yang utama.
Oleh sebab itu, saya minta segera ditindaklanjuti, baik oleh KNKT maupun oleh
(Kementerian) Perhubungan, terutama pemeriksaan dan pengawasan terhadap
pesawat-pesawat yang akan terbang demi keselamatan masyarakat, demi
keselamatan penumpang,” ujarnya.

Pada saat peninjauan, Kepala Negara turut menyaksikan penyerahan santunan
kecelakaan, baik dari Jasa Raharja maupun dari maskapai Sriwijaya Air.

“Tadi baru saja kita saksikan penyerahan santunan baik dari Jasa Raharja
sebesar Rp50 juta per penumpang dan juga santunan dari Sriwijaya sebesar
Rp1,25 miliar. Sekali lagi saya menyampaikan terima kasih atas santunan ini
dan segera diselesaikan untuk keseluruhan korban dan penumpang,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden kembali menyampaikan belasungkawa bagi
para keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada 9
Januari 2021 lalu.

“Saya juga ingin menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga, semoga
diberikan keikhlasan dan kesabaran,” tuturnya.

Apresiasi dan penghargaan tinggi juga disampaikan Presiden kepada semua pihak
yang turut serta dalam upaya pencarian korban maupun pesawat Sriwijaya Air SJ
182 ini.

“Saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi, penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada tim SAR gabungan yang terdiri dari Kementerian
Perhubungan, Basarnas, TNI, Polri, dan KNKT, serta seluruh unsur yang tidak
bisa saya sebut satu per satu atas kerja keras sejak awal musibah sampai saat
ini,” jelasnya.

Operasi telah berhasil menemukan rekaman data penerbangan atau flight data
recorder (FDR) pada 12 Januari 2021 sekitar pukul 14.00 WIB. Presiden berharap
cockpit voice recorder (CVR) dapat segera ditemukan.

“Kita tahu setelah ditemukan serpihan-serpihan yang besar maupun kecil,
kemudian kotak hitamnya juga sudah, tinggal kita menunggu sekarang ini yang
CVR-nya,” tutupnya. (riz)

Berita Lainnya

Terkini