Puluhan Ogoh-Ogoh Karya Anak Semarakkan Denpasar

14 Maret 2015, 18:00 WIB

Pawai%2BOgoh Ogoh%2BPaud%2B4

Kabarnusa.com – Ogoh-ogoh karya anak-anak usia dini dalam rangka menyambut dan merayakan hari suci Nyepi Tahun Baru Caka 1937 menyemarakkan Kota Denpasar dan menjadi hiburan warga.

Pemerintah Kota Denpasar melalui Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) PGRI Kota Denpasar menggelar pawai ogoh-ogoh PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

Ada 60 ogoh-ogoh dengan berbagai bentuk dan ukuran ikut serta dalam pawai ini, ogoh-ogoh ini diusung oleh siswa-siswa PAUD dengan berbalut pakaian adat Bali.

Mereka antusias mengikuti parade ogoh-ogoh yang dibuka Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Buda PAUD Kota Denpasar Ny. Selly Dharmawijaya Mantra, Sabtu (14/3/2015) di Taman Kota Lumintang.

Suasana parade semarak setelah parade ogoh-ogoh di lepas, anak-anak dari usia kisaran 4-6 tahun ini juga memainkan gambelan Bali sebagai pengiring ogoh-ogoh yang dibawakan, yang diikuti sorakan penyemangat dari para guru-guru pendamping dan orang tua mereka.

Mengambil start di Taman Kota Lumintang, barisan parade ogoh-ogoh ini melintasi rute Jalan Mulawarman menuju Jalan Majapahit yang menjadi tontonan menarik bagi masyarakat yang melintasi jalan tersebut.

“Kegiatan pawai ogoh-ogoh ini memang di adakan setiap tahunya, guna memupuk konsep wawasan budaya kepada anak-anak dan mengembangkan kreatifitas sejak dini serta mengenalkan budaya Bali, sehingga mereka memiliki kepribadian melalui pengenalan budaya sedini mungkin,” ujar Rai Dharmawijaya.

Dengan memperkenalkan budaya sejak dini diharapkan anak-anak memiliki karakter dan memahami tentang makna budaya Bali salah satunya melalui perayaan Hari Suci Nyepi lewat gelaran parade ogoh-ogoh setiap tahunnya, serta diharapkan parade ini dapat memupuk rasa kebersamaan sejak dini .

Rai Mantra juga mengapresiasi kepada anak-anak PAUD dan guru-guru karena sudah mengolah bentuk dan rupa ogog-ogoh dengan menggunakan anyaman bambu serta kertas temple baik bekas produk semen maupun koran semedikian rupa tanpa menggunakan bahan stereofom.

Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia  (IGTKI) Kota Denpasar, Ni Made Aryaningsih mengatakan tujuan dari parade setiap tahunnya untuk memupuk rasa cinta seni budaya sejak dini.

JUga, memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang makna perayaan Hari Suci Nyepi. Peserta yang mengikuti parade ogoh-ogoh kali ini dari beberapa gugus yang tersebar diempat kecamatan se-Kota Denpasar.

Kegiatan mendukung Denpasar sebagai Kota Budaya dan Kota Layak Anak yang dilakukan dengan melibatkan seluruh anak-anakmelalui kegiatan seni dan budaya, serta memberikan ruang kreativitas kepada anak-anak usia dini.

“kami memberikan mereka kesempatan untuk mengenal budaya Bali sejak dini, baik dalam kegiatan perayaan Hari Suci Nyepi, maupun memberikan ruang kreativitas lewat kegiatan budaya lainnya,” ujar Aryaningsih. (gek)

Berita Lainnya

Terkini