Ubud — Setelah debut yang mengesankan di dunia kuliner Indonesia pada awal 2024, Syrco BASÈ, selaku pelopor culinary hub yang dikepalai oleh Chef Syrco Bakker yang pernah meraih 2 bintang Michelin, meluncurkan menu barunya.
Menyesuaikan dengan perubahan musim sembari mempertajam fokus ke artisan Bali dan tradisi makanan archipelago yang beragam, menu terbaru Syrco BASÈ membuktikan komitmennya terhadap prinsip ketransparanan, alami, dan ketertelusuran atau transparency, nature, traceability).
Chef Syrco sendiri yang akan memandu di area terbaik culinary hub, Syrco BASÈ Ku yang secara eksklusif menampung 14 tamu.
Ia akan membawa tamu melalui perjalanan epicurean selama tiga jam untuk memberikan pengalaman gastronomi yang transendental.
Dibuka pada malam hari, dua kali seminggu, ruang intim dengan nuansa earthy yang didominasi warna hijau sage dan cokelat kacang hazelnut dengan pemandangan ke taman berisikan tumbuhan yang dapat dikonsumsi, menyajikan ‘taman bermain’ yang impresif bagi chef berkelas dunia untuk dapat mempertunjukan filosofi dan keahlian kulinernya. Ku merupakan ruang untuk chef dapat terkoneksi dengan para tamu sembari merangkai setiap momentum kuliner dengan cermat, serta membagi cerita mengenai orang-orang dan tempat di balik setiap sajian.
Untuk menu baru di Ku, team Syrco BASÈ telah memanifestasikan cerita dan pilar inti yang menarik melalui keahlian gastronomi.
Pada pengalaman makan malam, pengunjung disajikan 18 momen kuliner yang dibagi dalam 6 bagian, dimulai dengan ‘Traditions’ dan ‘Bali Heroes’, diakhiri dengan ‘The Future’ dan ‘Indulgence’.
Para tamu akan berkesempatan mendapatkan pengalaman menakjubkan melalui sajian seperti GROUPER (aloe vera, sambal ijo, tanaman segar yang baru dipetik ‘garden blooms’), yang dapat membangkitkan pengalaman menyenangkan serupa memandang lukisan Water Lilies dari Monet.
Kemudian TUNA (tomat, jahe, kacang kenari), yang memberikan kesan taman Zen Jepang dengan kepresisiannya yang menenangkan.
Mengomentari menu dengan 18 sajiannya, Chef Syrco menjelaskan bahwa konsep awal dari Ku merupakan bagian dari ode untuk menyanjung para artisan Bali, produk, serta kebudayaannya, dan menu baru ini akan menjadi perluasan untuk cerita kami yang akan terus berkembang.
“Dari rasa hormat terhadap tradisi lokal, kebudayaan, dan agama serta kolaborasi harmonis, ke riset dan percobaan yang terus dilakukan serta proses pengembangan dan keinginan kami untuk terus memberikan kejutan dan kenikmatan, menu baru ini mempertunjukkan bagaimana kami hidup berdasarkan nilai dan kepercayaan yang kami pegang teguh dan menyajikannya ke piring,” jelas Chef Syrco.
Dengan dinding berwarna terakota dan susunan panel kayu yang elegan di restoran dua lantai Syrco BASÈ yang modern dan hangat berkapasitas 50 pengunjung, tiga menu baru menyajikan yang terbaik dari Bali di atas meja, dilengkapi dengan ragam warisan tradisi kuliner Indonesia yang kaya.
Untuk pasangan minuman yang secara profesional diformulasi untuk Ku dan Restoran, pilihan minuman beralkohol dan 0% disajikan untuk merepresentasikan sajian minuman terbaik Nusantara.
Sementara fine wine pairing yang disajikan merupakan hasil seleksi dari sommelier Noa Tanghe, yang sebelumnya pernah menjadi anggota tim Chef Syrco pada saat di Pure C, Belanda.
Konsep Bali Heroes terdiri dari delapan momen yang menghormati tradisi Pulau Bali yang masih dijaga, seperti penggunaan marigold yang biasanya ditemukan pada sesembahan harian bagi para dewa, hingga keong yang dipanen di sawah lokal terdekat, merupakan sumber protein yang berharga bagi komunitas agraris Bali sejak berabad-abad yang lalu.
“Produk lokal terbaik dari Bali dipersiapkan dengan penuh penghormatan sehingga dapat tampil bersinar dan menekankan komitmen serta keahlian dari para produser dan spesialis yang sangat kami hargai,” ujar Chef Syrco.
Pada menu Plant BASÈ, kekayaan dan keragaman dari tanah Bali dibungkus dalam sembilan momen makan nabati (plant-based). Pada saat pembuatan konsep yang baru, tim Syrco BASÈ dengan cermat meriset dan mencoba untuk terkoneksi dengan sejarah panjang dari area sekitar mengenai obat-obatan natural, yang dikenal oleh masyarakat tua Bali sebagai ‘ubad’, asal-usul dari nama Ubud.
Tamu dapat menantikan momen seperti PAPAYA, yang mengombinasikan buah-buahan lokal dengan kelapa muda, daun kari, yogurt kelapa, dan tempe.
Chef Syrco menambahkan konsep baru tersebut menonjolkan aspek kesehatan yang dihasilkan dari berbagai herba, buah, tanaman, bunga, serta sayuran yang dihasilkan dari tanah kaya negeri ini, termasuk yang tumbuh dalam taman sendiri.
Konsep Heritage merupakan konsep dengan nuansa selebrasi berbintang Michelin yang menggabungkan tradisi Bali dan Indonesia yang dikenal dan dicintai, terinspirasi dari kekayaan rasa dan tekstur yang tidak terhingga serta telah dipersiapkan dan diturunkan dari generasi ke generasi oleh para pemasak rumahan dari seluruh pelosok negeri.
Bintang dari menu baru ini adalah benang merah yang menyatukan 1.300 kelompok etnis di Indonesia, komponen paling penting dalam hampir setiap sajian Indonesia: sambal.
Penyajian sambal yang disatukan dalam masakan atau pun sebagai pendamping sehingga para tamu yang menyukai rasa pedas dapat menambahkan sensasi pedas sesuai rasa yang mereka inginkan, Syrco BASÈ mengundang para tamu untuk mendalami salah satu komponen makanan paling penting di Indonesia.
“Dari notes jeruk nipis sambal Andaliman, ke rasa umami yang kaya milik sambal Sulawesi Selatan yang mengandung ebi, dan rasa rustic bawang goreng dan bawang putih dari alam Bali, kami mengundang para tamu untuk berbagi rasa cinta terhadap sambal dan bahan-bahan pelengkapnya serta metode dan tradisi masyarakat Indonesia yang tidak bisa hidup tanpa sambal,” demikian disimpulkan Chef Syrco.***