Kabarnusa.com – Puluhan warga di Dusun Ketapang, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, memasang spanduk protes abrasi pantai di wilayah itu yang tidak kunjung mendapat perhatian pemerintah.
Mereka tergabung Paguyuban Masyarakat Pesisir Lampu (PMPL) memasang lebih banyak spanduk, setelah satu spanduk sebelumnya hilang dicuri orang tak dikenal.
Belasan spanduk dari pinggir jalan masuk lokasi hingga pesisir pantai yang terkena abrasi.
Sejumlah rumah warga yang terkena abrasi dipasangi spanduk dan coretan kalimat protes.
“Aksi kami sebagai bentuk kekecewaan warga mendapati abrasi yang tak kunjung ditangani. Padahal dampaknya sudah cukup parah hingga belasan rumah warga lenyap,” ujar Nafan (39), warga setempat, Rabu (20/7/2016).
Begitu juga jalan desa sempat putus, namun belum ada penanganan konkrit. Melalui tulisan-tulisan di spanduk inilah sebagai ungkapan warga yang selama ini tak berani bicara.
Belasan spanduk yang menggunakan bahan karung bekas bahkan hingga kulit pembungkus semen.
Warga sebagian besar nelayan itu bergotongroyong membantu membongkar rumah milik Ahmad Ibrahim usai pemasangan spanduk. Rumah Ahmad nampak mulai diterjang ombak yang cukup tinggi.
Ada juga beberapa rumah lain sudah digempur ombak, namun mereka masih bertahan.
Warga yang memilih bertahan lantaran tidak memiliki tanah lagi, sehingga mereka tak ada pilihan lain selain bertahan.
Selain faktor alam, mereka meyakini penyebab semakin kerasnya ombak menerjang ke kampung mereka adalah pembangunan tanggul.
Tanggul yang dibuat menjorok masuk ke laut itu dibangun belum lama ini oleh pabrik di dekat permukiman mereka.
Pihak desa setempak turun melakukan pengecekan seusai aksi pemasangan spanduk itu. Mereka juga mengukur terutama jalan desa yang putus terdampak abrasi.
Menurut petugas, jalan yang putus itu akan diperbaiki dan dianggarkan dari APBDes Perubahan ini. Namun, pembangunan tidak bisa segera dilakukan, menunggu anggaran turun.(dar)