Waspada Bencana, Bali Pasang Sembilan Sirine Peringatan Dini Tsunami

25 Februari 2019, 22:32 WIB
bencana
Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan paparan terkait antisipasi bencana tsunami

Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana dengan menetapkan berbagai kebijakan seperti melakukan deteksi dini dan antisipasi dini terjadinya tsunami.

Gubernur Bali diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan kuliah umum dalam rangka Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Universitas Pertahanan di Provinsi Bali, di Gedung Wiswasabha Kantor Gubernur Bali, Senin (25/2/2019).

Sekda Indra didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali I Made Rentin menyampaikan, dalam mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat dan alam Bali.

Terutama dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana Pemprov Bali telah menetapkan berbagai kebijakan seperti melakukan deteksi dini dan antisipasi dini terjadinya tsunami.

Dalam upaya meminimalisir korban bencana, diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Berbagai upaya deteksi dini dan antisipasi dini bencana dilakukan Pemprov Bali diantaranya mendirikan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), melakukan pendataan daerah yang rawan tsunami khususnya di Bali Selatan.

Kemudian, memasang sirine peringatan dini tsunami di sembilan titik di Bali serta menggandeng pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk waspada bencana.

“Mitigasi kebencanaan terus kita perkuat untuk mengurangi resiko atau dampak yang ditimbulkan bencana khususnya bagi penduduk, pengetahuan masyarakat bagaimana menghadapi dan menanggulangi resiko terjadinya bencana alam juga terus kami tingkatkan,“ imbuh Sekda Indra.

Sekda Indra memaparkan upaya pencegahan konflik di Bali dengan berdasar kepada kearifan lokal yang bersumber dari ajaran agama Hindu seperti Wasudewa Kutumbakam, Menyama Braya, Paras Paros Sarpanaya serta Tat Twam Asi.

KKDN Universitas Pertahanan yang berlangsung di Bali dari tanggal 24 Pebruari – 1 Maret 2019 ini, diikuti sekitar 78 Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Pertahanan dari Program Studi Bencana, Konflik dan Maritim.

Diharapkan, dengan pelaksanaan KKDN, para mahasiswa dapat mengimplementasikan teori–teori keilmuan yang didapat selama perkuliahan dengan kondisi di lapangan untuk selanjutnya dijadikan landasan pijak dalam pengambilan keputusan. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini