Yogyakarta – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews dan USAID MEDIA menggelar Mastering and ToT on Media Business, Content and Audience Development untuk menyempurnakan modul pelatihan peningkatan kualitas media di daerah.
Pelatihan yang diikuti 20 trainer ini membahas pendampingan dari aspek manajemen, pengembangan bisnis berkelanjutan hingga peningkatan kualitas konten. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Artotel Suites Bianti Yogyakarta berlangsung 27-28 Januari 2022.
Eric Sasono selaku Chief of Party Internews mengatakan forum ini diselenggarakan untuk mengevaluasi metode pendampingan pada media-media digital lokal di Indonesia yang sudah dilakukan pada tahun 2021.
AMSI Bangun Penguatan Media Siber Lokal yang Sehat Konten dan Berkelanjutan
Evaluasi ini diharapkan bisa memunculkan model bisnis media yang beragam, tidak hanya sekadar mengejar peningkatan traffic, tapi juga meningkatkan kualitas konten media-media yang didampingi.
“Penyempurnaan modul dan model training diharapkan nantinya semakin meningkatkan kapasitas media online,” ujar Eric saat membuka sesi melalui Zoom.
Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan program ini adalah bagian dari rencana AMSI di masa depan. Dari sisi organisasi, AMSI perlahan terlihat bentuknya. Saat ini AMSI sudah ada di 24 wilayah dengan anggota 382 media online, dari segi kematangan berorganisasi dan pesertanya, makin meningkat.
KSP Cegah Potensi Persebaran Gelombang Varian Baru Jelang Nataru di Yogyakarta
“Kalau media masih bersaing antar-media maka akan banyak buang tenaga dan akan kalah dengan ekosistem yang larinya selalu cepat,” ujarnya.
Melalui program ini diharapkan ekosistem yang dibangun AMSI akan berdampak positif bagi anggota-anggotanya. Media lokal akan semakin baik dalam menata manajemen, membangun model bisnis, serta meningkatkan kualitas konten.
“Pekerjaan rumah berikutnya adalah rencana AMSI untuk membuat agensi iklan untuk anggota-anggotanya. Ini bukan sekadar untuk mencari pendapatan, tapi ini adalah salah satu tools untuk menyehatkan ekosistemnya,” sambungnya.
FKPT Bali Kompak Antisipasi Radikalisme dan Intoleransi
Menurut Wens, apa yang diinisiasi AMSI lewat agensi bersama itu sebetulnya untuk penyehatan ekosistem karena ada standar yang disepakati.
“Apa yang dilakukan AMSI dalam program ini merupakan upaya agar kita memenuhi standardisasi dan menyehatkan ekosistem lewat inisiatif yang besar,” tutupnya. ***