Catatan Terendah, Rata Rata Inflasi Bali Bulan Januari Selama 4 Tahun Terakhir

Selama empat tahun terakhir inflasi pada bulan Januari 2023 sebesar 0,66 persen merupakan inflasi terendah rata-rata pada bulan Januari.

3 Februari 2023, 16:02 WIB

Denpasar – Provinsi Bali mencatat inflasi sebesar 0,66 persen pada bulan Januari tahun 2023 merupakan terendah rata-rata inflasi pada bulan Januari selama empat tahun terakhir.

Adanya sinergi TPID Provinsi Bali mampu menahan Inflasi pada bulan Januari sebagaimana rilis BPS Provinsi Bali, Inflasi Gabungan Kota IHK di Provinsi Bali Januari 2023 mencapai 0,66%
(mtm) atau 5,81% (yoy).

Secara bulanan, inflasi gabungan tersebut meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (0,48%, mtm), terutama akibat kenaikan harga komoditas pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Operasi pasar yang dilakukan setiap hari oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota mampu menahan kenaikan harga lebih lanjut.

“Sehingga inflasi bulan Januari 2023 lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi Januari selama 4 tahun terakhir sebesar 0,73% (mtm),” ungkapKepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dari keterangan tertulis Jumat 3 Januari 2023.

Berdasarkan komoditasnya, Inflasi Gabungan Kota IHK di Provinsi Bali disebabkan oleh kenaikan harga pada komoditas beras, cabai rawit, cabai merah, sewa rumah dan canang sari.

Kenaikan harga beras disebabkan faktor musim tanam, sedangkan kenaikan harga cabai disebabkan oleh keterbatasan produksi seiring dengan tingginya curah hujan pada Januari 2023.

Sementara itu, kenaikan harga sewa rumah di Bali disebabkan oleh kenaikan permintaan sejalan dengan semakin pulihnya perekonomian Bali.

Sementara itu, kenaikan harga canang sari disebabkan kenaikan permintaan untuk perayaan Galungan dan Kuningan. Namun demikian, inflasi lebih tinggi dapat tertahan dengan menurunnya harga BBM Non Subsidi (Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Fex).

Berdasarkan pola historis 4 tahun terakhir, Provinsi Bali diprakirakan mengalami deflasi pada bulan Februari 2023.

Meski demikian, ada beberapa risiko tekanan inflasi, antara lain bersumber dari keterbatasan stok beras karena masih dalam musim tanam padi.

Selain itu, keterbatasan produksi hortikultura akibat curah hujan yang masih tinggi di Februari 2023.

Dari sisi administered priced terdapat dampak lanjutan kenaikan tarif cukai terhadap
harga rokok.

Di sisi lain, harga canang sari diprakirakan kembali menurun seiring dengan kembali normalnya permintaan pasca perayaan Galungan dan Kuningan.

TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota secara aktif terus melakukan pengendalian harga dan menjaga
ketersediaan pasokan bahan pangan.

TPID memperluas skala dan mengintensifkan operasi pasar komoditas pangan,
meningkatkan peran perumda sebagai offtaker.

Selain itu, memperluas cakupan Kerja sama Antar Daerah (KAD) di Provinsi Bali maupun di luar Bali, mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur milik Pemda sebagai lahan pangan.

Demikian juga, meningkatkan komunikasi harga pangan kepada masyarakat melalui berbagai media komunikasi.

Berbagai upaya yang dilakukan TPID tersebut diharapkan mampu menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga di Bali. ***

Berita Lainnya

Terkini