Gernas BBI Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Platform Digital

29 Maret 2021, 14:09 WIB
Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat
Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo menggelar
Road to #PesonaDigitalNTT Webinar & Workshop “Mendorong Kreasi &
Inovasi Wastra Tenun dan UMKM Nusa Tenggara Timur” pada Rabu
(24/3/2021)/ist

Labuan Bajo – Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI)
terus mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk memanfaatkan
platform digital dalam memasarkan produk.

Pada tahun ini, Gernas BBI berfokus pada peningkatan kualitas produk UMKM
lokal para pengrajin atau seniman Indonesia (Indonesian Artisanal), serta
peningkatan peran aktif pemerintah daerah untuk kesuksesan gerakan tersebut.

Oleh karena itu pada bulan Juni 2021 mendatang, Kementerian Kominfo pada bulan
Juni 2021, ditunjuk sebagai Campaign Manager Gernas BBI di Nusa Tenggara Timur
(NTT) yang akan mengusung tema Kilau Digital Permata Flobamora.

Provinsi yang memiliki beberapa wilayah kawasan destinasi wisata super
prioritas seperti Labuan Bajo, Pulau Flores, Lembata, dan Alor ini menyimpan
banyak potensi UMKM lokal yang dapat menjadi unggulan di bidang fesyen,
kuliner dan kriya.

Guna mengedukasi dan memberikan pemahaman mengenai kemampuan untuk adaptif dan
kreatif di era pandemi kepada para pelaku UMKM di daerah NTT, Direktorat
Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal
Informasi dan Komunikasi Publik mengadakan Road to #PesonaDigitalNTT Webinar
& Workshop “Mendorong Kreasi & Inovasi Wastra Tenun dan UMKM Nusa
Tenggara Timur”, Rabu (24/3/2021).

Acara digelar secara offline di Hotel Inaya Bay Komodo, Labuan Bajo dan
disiarkan secara live melalui aplikasi Zoom dan kanal YouTube Kemkominfo TV.

Narasumber dihadirkan, Nur Asia Uno (Ketua Bidang Promosi dan Humas Dekranas),
Trince Yuni (Ketua Dekranasda Kabupaten Manggarai Barat), Alfonsa Horeng
(Pendiri Rumah Tenun NTT), Kuncoro Wastuwibowo (Sinergy Project Leader Telkom
Indonesia – Telkom Group), Ni Luh Putu Sri Sandhi (Manager Unit Implementasi
Kebijakan Sistem Pembayaran BI-NTT), dan Ericson Sibagariang (Vice President
Area Account Management Telkomsel), serta keynote speaker Tri Tito Karnavian
(Ketua Harian Dekranas).

Sejumlah rokok memberikan sambutan yakni Septriana Tangkary (Direktur IKPM
Kemenkominfo), Nanny Hadi Tjahjanto (Ketua Umum Dharma Pertiwi), Endang Budi
Karya (Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas), Edistasius Endi (Bupati
Kabupaten Manggarai Barat), dan Maria Anna Plate (Anggota Bidang Promosi dan
Humas Dekranas).

Dalam sambutannya, Septriana Tangkary menyampaikan bahwa Gernas BBI terbukti
sukses mendorong banyak pelaku UMKM, di mana onboarding yang didapatkan pada
Desember 2020 sampai dengan hari ini terhitung sudah 3,7 juta UMKM yang telah
berpindah dari ruang digital.

“Keberhasilan ini merupakan kolaborasi dan kerja sama terbaik oleh semua
pihak,” katanya menegaskan.

Dalam pandangan Nanny Hadi Tjahjanto masyarakat khususnya pelaku UMKM harus
memanfaatkan sarana dan pra-sarana milik bangsa sendiri agar dapat berkembang
dan saling berpegangan tangan demi mendorong majunya perekonomian tanah air,
termasuk menggunakan media jual beli online.

“Daftarkan UMKM pada LaDaRa, beli satu tumbuh seribu bangga buatan Indonesia,”
sambung Nanny.

Pada kegiatan tersebut, bidang wirausaha baru Dekranas bersinergi dengan
Kemkominfo memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 20 orang pengrajin
tenun pemula, serta pelatihan sistem penjualan secara digital atau marketplace
termasuk pelatihan payment gateaway secara tatap muka (offline) kepada 60
orang pelaku UMKM dan target kepada 300 orang pelaku UMKM yang hadir melalui
Zoom.

Hal tersebut disampaikan oleh Endang Budi Karya.

Pihaknya berharap, adanya pelatihan ini para penenun mempunyai keahlian
menenun dengan kualitas dan desain motif yang bervariasi namun tetap
mempertahankan identitas kearifan lokal serta menguasai manajemen marketing
baik offline maupun online.

“Di Labuan Bajo dan NTT, tenun merupakan ciri khas masyarakat setempat dengan
motif yang beragam dan menggambarkan kearifan lokal,” ujarnya.

Maria Anna Plate berpendapat jika kain tenun merupakan salah satu dari sekian
banyak ciri khas NTT yang patut dibanggakan. Membuat satu lembar kain tenun,
sambung Maria membutuhkan waktu yang cukup lama tetapi hasilnya akan
memuaskan, baik itu bagi pengrajin maupun pembeli.

Kata dia, hasil tenun rapi, corak yang indah, dan warna yang menarik, apalagi
jika menggunakan benang dengan pewarna alami.

“Kenyataannya tenun yang menggunakan benang toko mungkin lebih umum dilakukan
kerana permintaan yang tinggi dari masyarakat maupun biaya yang efisien, tapi
tenun dengan corak dan motif dasar dari masing-masing suku serta warna dan
benang alami haruslah kita pertahankan,” jelas Maria.

Ia menambahkan, Indonesia patut berbangga atas kegiatan menenun yang
dikembangkan secara turun temurun dan menonjolkan ciri khas daerah
masing-masing.

Seperti Sumba Timur yang terkenal dengan motif tengkorak, Maumere dengan motif
pohon, hujan, ranting, dan Manggarai terkenal dengan corak bunga, laba-laba
dan binatang.

Pada sesi talkshow, Nur Asia Uno menyampaikan pentingnya peran bidang promosi
dan humas Dekranas adalah membantu pemasaran produk melalui publikasi serta
pemberitaan dan pameran online atau offline.

Targetnya, produk para pengrajin dapat dipromosikan lebih luas melalui
platform digital media sosial serta dipasarkan di pameran.

Produk dari pengrajin akan dibantu dipasarkan melalui marketplace yang sudah
exist seperti Tokopedia dan LaDaRa yang sudah bermitra juga dengan OVO dan
Grab, sehingga produk binaan Dekranas bisa berjalan berjualan secara online,”
ungkap Nur Asia.

Senada itu, Trince Yuni mengungkapkan jika Dekarnas Manggarai Barat turut
membantu dan mendorong kemajuan kerajinan daerah baik dari segi pemasaran
maupun kualitas produksi, serta melestarikan kearifan lokal yang ada di
daerah.

Dekranas bersinergi dengan Kemkominfo memberikan pelatihan dan
pendampingan kepada 20 orang pengrajin tenun pemula, serta pelatihan
sistem penjualan secara digital atau marketplace termasuk pelatihan
payment gateaway secara tatap muka (offline) kepada 60 orang pelaku UMKM
dan target kepada 300 orang pelaku UMKM yang hadir melalui Zoom/ist

Dalam kesempatan yang sama, Kuncoro juga menyampaikan bahwa peran Telkom saat
ini adalah menumbuhkan sistem kerjasama yang melibatkan masyarakat.

“Di Indonesia 80% rakyat atau 60 juta keluarga hidup tergantung dari UMKM,
sehingga UMKM yang kita kembangkan bukan hanya kreasi tapi juga ke ranah
pertanian, wisata dan UMKM-UMKM di daerah terpencil,” ungkap Kuncoro.

Ni Luh Putu Sri Sandhi mengatakan, Bank Indonesia berupaya membantu
pengembangan program UMKM dari sisi digitalisasi promosi maupun digitalisasi
sistem pembayaran. Salah satunya adalah dengan menggunakan standarisasi QR
Code atau QRIS yang saat ini telah banyak digunakan.

“Ini dilakukan untuk mempermudah dalam transaksi pembayaran secara digital.
Sehingga, walaupun UMKM tetap harus bisa go digital supaya bisa memperluas
pemasaran, jadi bisa siap ekspor,” jelasnya.

Sementara itu Ericson yang hadir secara online menyampaikan bahwa Telkomsel
sangat berkomitmen untuk membantu dan meningkatkan daya saing para UMKM
Nasional, khususnya dalam bidang transformasi digital dan kreatif nasional.

“Telkomsel membangun infrastruktur untuk men-support telekomunikasi internet
sebagai kebutuhan dasar bagi pelaku UMKM kita, baik secara nasional untuk
dapat bertransformasi menuju UMKM dengan spirit UMKN Go Online, Go Digital,
dan Go Nasional. Harapan terbaiknya adalah tentu Go Internasional,” jelas
Ericson.

Acara diisi sesi talkshow Wastra Tenun bersama Alfonsa Horeng yang
menyebutkan, kain tenun merupakan identitas bangsa Indonesia yang bermuatan
edukasi. Ia sendiri selama 20 tahun telah memperkenalkan kain tenun ke
beberapa negara di seluruh dunia.

“Ini adalah budaya tradisi, jadi secara turun temurun semua wanita-wanita di
kampung harus menenun karena alasan mahar, atau mas kawin,” ungkapnya.

Penampilan fashion show kain-kain nusantara khususnya Wastra Tenun khas Nusa
Tenggara Timuryang diiringi dengan penampilan musik Sasando menandai penutupan
acara. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini