Lakalantas di Tabanan Didominasi Pelajar SMP dan SMA

30 Desember 2017, 23:55 WIB
kAPOLRES%2BDAN%2BKASATLANTAS
Kapokres Tabanan AKBP Marsdianto didampingi Kasat Lantas AKP Ni Kadek Citra Dewi Suparwati saat menggelar Press Release

TABANAN – Untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di kabupaten Tabanan, Bali, pada tahun 2017 telah dilakukan penindakan terhadap sekitar 11.600 pelanggar. Penindakan ini meningkat sekitar 16,8 persen dibanding tahun sebelumnya 2016.

Meski penindakan terhadap pelanggar lalu lintas ditingkatkan, kasus lakalantas di sepanjang tahun 2017 ternyata tetap mengalami peningkatan. Baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

Kapolres Tabanan AKB Marsdianto didampingi Kasat Lantas Polres Tabanan AKP Ni Kadek Citra Dewi Suparwati mengemukan hal itu di hadapan wartawan saat menggelar Press Release, Jum’at (29/12/2017)

Disebutkan, sepanjang tahun 2017 jumlah lakalantas di Kabupaten Tabanan tercatat 168 kasus. Meningkat sekitar 29 persen dibanding tahun sebelumnya. Dari 168 kasusu lakalantas tersebut, 57 kasus di antaranya mengakibatkan korban meninggal dunia.

“Dari 57 kasus lakalantas tersebut, mengakibatkan korban meninggal dunia 71 orang. Dibanding tahun sebelumnya, korban meninggal dunia ini mengalami peningkatan sekitar 13 persen,” beber Kapolres Marsdianto.

Selain mengakibatkan korban meninggal dunia, lakalantas di Kabupaten Tabanan pada tahun 2017 juga mengakibatkan kerugian material Rp 552.825.000. Meningkat sekitar 13 persen dibanding tahun sebelumnya.

Kapolres marsdianto juga menyatakan keprihatinannya, karena dari banyaknya kasus lakalantas tersebut ternyata didominasi oleh kelompok umur 15 – 19 tahun, dari kalangan pelajar SMP dan SMA.

“Dari kelompok umur tersebut, sekitar 30 persen lakalantas dilakukan oleh pelajar di bawah umur, yakni dari kalangan pelajar SMP dan SD,” tegasnya.

Menurut Kapolres Marsdianto, meningkatnya lakalantas tersebut tidak bisa dilepaskan akibat banyaknya penambhanan jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan penambahan ruas jalan baru.

Selain itu juga akibat masih tingginya pelanggaran yang dilakukan oleh para pengguna jalan, khususnya dari kalangan pelajar. Terkait hal itu, Kapolres Marsdianto memberikan apresiasi positif kepada Pemkab Tabanan yang telah berupaya menambah armada Trans Serasi untuk angkutan sekolah pelajar SMP

“Kegiatan lain untuk mencegah lakalantas yang telah dan akan terus dilakukan di antaranya adalah memasang spanduk, baliho dan bendera di daerah rawan lakalantas, menambah kawasan tertib lalu lintas, bekerjasama dengan beberapa ATPM dalam tangka Safety Riding.

“Kami juga telah memanfaatkan berbagai media yang ada untuk mensosialisasikan tertib berlalu-lintas dan sfety riding. Baik itu media sosial, media online, media massa dan media lain yang memungkinkan,” pungkasnya. (gus)

Artikel Lainnya

Terkini