Presiden Joko Widodo saat bertemu jajaran PHDI Pusat di Istana Negara, Jakarta/foto:istimewa |
JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengharapkan umat Hindu dan elemen bangsa lannya agar turut menjaga suasana kesejukan dan kondusivitas menjelang berlangsungnya Pilkada Serentak 27 Juni 2018.
Harapan itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan jajaran pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat dipimpin Ketua Umum Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tanaya, Sekretaris Umum Pengurus Harian PHDI Pusat Ir. I Ketut Parwata di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Dia juga mengingatkan, bahwa perayaan Nyepi tahun ini dan tahun depan bertepatan dengan suasana pesta demokrasi, baik Pilkada, pemilu legislatif dan pilpres. Untuk itu Presiden berharap umat Hindu bersama elemen bangsa yang lain ikut menjaga kesejukan, menjaga tali persaudaraan dan memperkuat persatuan.
“Perbedaan pilihan politik jangan sampai merusak kerukunan diantara sesama saudara sebangsa dan setanah air,” ucap Jokowi mengingatkan. Dikatakan, pesta demokrasi harus dirayakan dengan penuh kegembiraan, bukan permusuhan, bukan saling membenci, bukan saling memfitnah satu dengan yang lain.
“Apalagi sekarang ini suasana permusuhan dikipas-kipasi oleh berita hoax, provokasi, adu domba melalui media sosial,” sambungnya. Untuk itu, Kepala Negara berharap PHDI juga menyampaikan ke umat, agar semua sebagai bangsa tidak mudah dipecah belah oleh provokasi apalagi menggunakan sentimen SARA.
Selain itu Presiden menyampaikan program Pemerintah saat ini untuk melakukan percepatan sertifikasi tanah Pura.
Pada tanggal 23 Februari 2018 Presiden Joko Widodo telah menyerahkan langsung 844 sertifikat hak atas tanah adat untuk Pura se Provinsi Bali. Penyerahan sertifikat tersebut dilaksanakan di Pura Dalem Sakenan Serangan, Kota Denpasar.
Ikut mendapingi Presiden Jokowi saat pertemuan dengan PHDI adalah Mensesneg Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana. (rhm)