Kabarnusa.com –
Menandai dasawarsa digelarnya Sanur Festival Village (SVF) pemerintah
akan meresmikan Sanur sebagai kampung wisata digital dan etalase usaha
kecil menengah (UKM) pertama di Indonesia.
“Kementerian
Pariwisata memilih desa pesisir ini karena dinilai berhasil
memberdayakan berbagai potensi masyarakat, termasuk UKM, melalui Sanur
Village Festival (SVF),” jelas Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus
Gede Sidharta Putra saat konferensi pers di Maya Hotel and Spa Sanur,
Denpasar Senin 23 Austus 2015.
Selain alam dan lingkungan, modal
Sanur adalah kekayaan seni, budaya, dan karakteristik masyarakat pesisir
yang energik, dinamis, kreatif, namun juga adaptif masuknya budaya dari
luar.
Seluruh potensi itulah yang dikreasi dan disajikan dalam
kemasan sebuah festival yang kini telah menjadi bagian dari kehidupan
desa ini. Aktivitas yang berkaitan secara langusng maupun tak langsung
dengan UKM secara konsisten telah emnjadi bagian dari SVF.
“Menteri
Pariwisata akan meresmikan kampung wisata UKM digital sebelum membuka
Sanur Village Festival ke-10, Rabu 26 Agustus,” katanya
Pria yang akrab disapa Gusde itu menambahkan, peluncuran kampung wisata UKM digital akan dilakukan di Pasar Sindu.
Pasar
yang dikenal ramah, segar dan higienis yang direvitalisasi 5 tahun lalu
itu bakal dilengkapi WiFi gratis yang memudahkan pelaku UKM mengakses
internet untuk menunjang kegiatan mereka menembus pasar global.
Gusde
yang juga Ketua Panitia SVF menjelaskan secara bertahap berbagai
fasilitas dan infrastruktur bakal melengkapi program ini sehingga
menjadikan Sanur sebagai etalase UKM nasional baik secara produksi,
promosi, maupun pemasaran.
Program ini juga didukung Kementerian
Koperasi dan UKM yang akan ikut menggembleng UKM agar memenuhi
kompetensi untuk dapat bersaing secara internasional.
Selain
meluncurkan kampung UKM wisata, Menteri Pariwisata Arief Yahya akan
melepas tukik sebagai bagian dari kegiatan pelestarian lingkungan SVF.
Setelah
itu, Arief menghadiri Telkom Talkshow bertempat di Puri Santrian Hotel
dengan topik bahasan bagaimana pelaku UKM wisata perlu membekali diri
dengan keterampilan mengakses dunia digital.
Puncaknya, pada
pukul 18.00 Menteri Pariwisata akan membuka Dasa Warsa SVF di Maisonette
Inna Grand Bali Beach. Festival akan berlangsung hingga 30 Agustus
2015.
Pelaksanaan tahun ke-10 SVF, kata Gusde, merupakan momen
penting untuk merefleksikan perjalanan panjang eksplorasi potensi warga
Sanur baik seni budaya, pariwisata, dan lingkungan.
Selama
dekade ini, SVF telah sukses mengolah potensi tersebut dengan kemasan
yang menghibur dalam suatu perayaan warga yang kreatif, dinamis, dan
egaliter.
“Spirit inilah yang akan kami jaga agar Sanur dan
warganya bisa tetap memberikan kontribusi bagi Bali,” kata Gusde yang
juga Ketua PHRI Denpasar.
Pencapaian 10 tahun SVF ini, kian
mendorong implementasi branding Sanur Morning of the World yang
diluncurkan setahun lalu serta menggapai keinginan agar SVF
berkelanjutan dan berkemandirian.
Gusde mengatakan sedang
mempersiapkan strategi agar festival ini menjadi semakin berkualitas dan
memberikan peran lebih besar bagi kesejahteraan warga Sanur serta
bergaung luas bagi promosi Bali. (rhm)