Badung – Wakil Gubernur Bali Bali Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan dengan dikukuhkannya Tanjung Benoa sebagai Tsunami Ready Community dari UNESCO – IOC bisa menjadi contoh daerah lainnya dalam membangun mitigasi bencana sehingga dapat mengurangi risiko bencana.
Kata Wagub Bali, sebagai salah satu daerah dengan risiko tinggi terhadap bencana khususnya gempa bumi berpotensi tsunami , kesadaran terhadap ancaman dan kesiapsiagaan bencana menjadi hal yang penting untuk dibangun untuk dapat mengurangi risiko bencana.
Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati menyampaikan itu, saat memberikan sambutan serangkaian kegiatan pengesahan dan penyerahan sertifikat Internasional Tsunami Ready Community dari UNESCO – IOC kepada Kelurahan Tanjung Benoa, di SMP Negeri 3 Kuta Selatan, Badung, Sabtu (28/5/2022).
BNPB Tanam Pohon Pantai, Tandai Peringatan Hari Kesadaran Tsunami se-Dunia
Sertifikat Internasional Tsunami Ready Community diserahkan langsung oleh Direktur Kantor UNESCO Jakarta Muhamed Djelid didampingi oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia Prof. Dwikorita Karnawati dan UNESCO-IOC Tsunami Unit Denis Chang Seng kepada Lurah Tanjung Benoa I Wayan Sudiana.
Tepat pada 16 Mei 2022 lalu Kelurahan Tanjung Benoa mendapatkan pengakuan internasional Tsunami Ready Community dari UNESCO – IOC.
Hal ini merupakan suatu penghargaan yang tinggi terhadap komitmen dan kerja keras berbagai instansi, baik dalam dan luar negeri, yang telah mendukung proses pembentukan kelurahan dan masyarakat tanggap tsunami Tanjung Benoa, apalagi, capaian ini merupakan yang pertama dan satu – satunya di Indonesia.
BMKG Siapkan Alat Canggih Sensor Gempa dan Tsunami di Bali