Tuksedo Studio Jadi Tuan Rumah “Conference Dinner FIA Region II Roundtable” di Bali

Gelaran Conference Dinner FIA Region II Roundtable mempercayakan Tuksedo Studio sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan industri otomotif tingkat dunia tersebut.

10 September 2023, 09:03 WIB

GianyarTuksedo Studio di Gianyar Bali mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah gelaran Conference Dinner FIA Region II Roundtable.

FIA, induk organisasi otomotif dunia itu akan menggelar acara konferensi di Bali pada Senin, 18 September 2023.

Tuksedo Studio merupakan salah satu industri kreatif otomotif yang mengalami perkembangan pesat dalam usahanya melestarikan budaya otomotif.

Ditengah kegiatan produksi mobil klasik, Tuksedo Studio beralamat di Jalan Tukad Tampuagan No. 356, Ketewel, Gianyar, Bali ini ditunjuk sebagai tuan rumah dari pagelaran Conference Dinner FIA Region II Roundtable.

Founder Tuksedo Studio Pudji Handoko merasa bersyukur dan siap untuk menjadi tuan rumah bagi para delegasi ajang bergengsi itu.

Sekilas tentang industri otomotif Indonesia dewasa ini memang mengalami perkembangan yang lebih pesat dari yang ada pada era-era sebelumnya, walaupun memang era media sosial tidak dipungkiri juga membantu meledaknya exposure dari hal tersebut.

Tidak bisa dipungkiri dibangunnya sirkuit internasional Mandalika berujung kembali diadakannya ajang balap Moto GP dan Formula E untuk pertama kali di Tanah Air.

Hal itu menjadi contoh maraknya ketertarikan masyarakat utamanya dalam dalam bentuk investasi, baik berupa uang, waktu, maupun daya tarik dan perkembangan industri FIA (Federation Internationale de l’Automobile).

FIA sebagai induk organisasi otomotif dunia, pada tahun 2023 ini juga menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Region II untuk area Asia-Pasifik dengan Bali, yang juga sempat menggelar G20, sebagai tempat dilaksanakannya acara otomotif tahunan itu.

Konferensi bertajuk “Partnership for Impact ini memiliki tujuan besar untuk memperkuat kolaborasi antar klub dan induk organisasi otomotif antar negara.

Indonesia dinaungi IMI (Ikatan Motor Indonesia), terutama dalam topik road safety atau keamanan berkendara serta perkembangan teknologi otomotif dewasa ini secara umum.

Penunjukan ini merupakan sebuah momen istimewa mengingat Tuksedo Studio diisi oleh para pekerja serta seniman lokal dengan berbagai latar belakang dan memiliki lokasi jauh dari area pariwisata strategis di Bali.

Bentuk apresiasi yang diberikan oleh pihak FIA kepada industri otomotif lokal ini merupakan bukti bahwa Bali tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata semata, namun juga memiliki kemampuan dalam menghasilkan sebuah produk yang diakui kualitasnya oleh dunia, utamanya dalam sektor otomotif

Berdiri akhir tahun 2020, Tuksedo Studio kini menyerap lebih dari delapan puluh orang tenaga lokal yang didominasi pemuda dan pemudi dari Bali.

Proses serta tahapan pembuatan yang sederhana namun terbukti menghasilkan lini mobil dengan kualitas yang diapresiasi oleh dunia Internasional merupakan titik fokus dari daya tarik Tuksedo Studio itu sendiri.

Bukanlah mobil yang dibanderol dengan harga fantastis semata, tapi kreatifitas serta daya belajar para seniman serta pekerjanya yang semuanya tidak memiliki latar belakang otomotif ini lah yang pada akhirnya menjadi sumber inspirasi bagi semua jenis demografi tanpa mengenal batasan ras, suku, budaya, ekonomi, dan level pendidikan.

Kerap menjadi destinasi baru bagi penggemar otomotif dan turis pada umumnya baik dari domestik dan mancanegara.

Selain itu, Tuksedo Studio juga sering kali mendapatkan berbagai kunjungan industri mulai dari sekolah, universitas, industri, hingga yayasan sosial dari lokal hingga luar pulau.

Banyaknya pendaftar mahasiswa dan pekerja magang dari universitas favorit di Indonesia dan dari perguruan tinggi mancanegara untuk belajar mengembangkan kemampuannya di bidang otomotif adalah bukti dari kualitas proses dan produk dari umkm lokal Bali ini.

Termasuk juga para pembeli karya Tuksedo Studio yang dilabeli sebagai para “Pahlawan Industri Otomotif” karena peran sertanya dalam memberikan kepercayaan untuk sebuah industri otomotif lokal sedari awal.

Mulai dari artis, seniman, arsitek, pengusaha, hingga politikus telah turut memberikan kontribusinya dalam membantu Tuksedo Studio melewati masa pandemi dan berkembang sampai titik ini.

Diakui Pudji Handoko, perkembangan Tuksedo Studio dalam industri otomotif lokal dewasa ini tidak bisa dilepaskan dari sumbangsih banyak pihak; utamanya karena paradigma industri mobil yang selama ini kerap diidentikkan dengan teknologi semata.

“Sesungguhnya membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak dengan variasi latar belakang untuk menjadi sebuah industri yang tidak hanya matang tapi juga terus menghasilkan inovasi serta dampak eksternalitas positif bagi daerah setempat,” ungkapnya saat bincang santai dengan wartawan Sabtu 9 September 2023.

Tidak terbatas pada pariwisata lokal yang meningkat, namun juga kemampuan kreatif serta wawasan pemuda pemudi dalam turut memajukan usaha serta penghidupannya masing-masing, merupakan sebagian kecil dari dampak industri ini.

Sebuah keberanian menghasilkan “barang mewah” dari segi kualitas bukan kuantitas adalah strategi yang diterapkan Tuksedo Studio hingga mendapatkan apresiasi dari pihak Ikatan Motor Indonesia yang kini dipimpin Bambang Soesatyo,l yang biasa dipanggil Bamsoet.

Peran serta Bamsoet sebagai salah satu pendukung setia UMKM yang bernama Tuksedo Studio ini, sedari awal ia berdiri sampai dipercaya tidak hanya oleh IMI, pemerintah Bali, namun juga oleh FIA itu sendiri untuk menjadi tuan rumah dari sebuah even yang layak
disebut sebagai “G20 Industri Otomotif” .

“Ini merupakan salah satu bentuk apresiasi dan perhatian dari pemerintah Indonesia untuk perkembangan seni dan industri otomotif Bali dewasa ini,” tutur Pudji Handoko.

Fenomena Tuksedo Studio yang terbilang cukup baru namun mampu memberikan beberapa dampak positif baik di dalam dan di luar industri otomotif itu sendiri hanyalah sebuah awalan dari perjalanan yang masih sangat panjang di lika liku kemandirian industri manufaktur kendaraan bermotor di Indonesia.

Menjadi tuan rumah bagi para pemangku-pemangku kepentingan otomotif dari seluruh dunia sesungguhnya tidak hanya akan menjadi momen apresiasi, namun di atas segalanya.

Kepercayaaan itu saat Tuksedo Studio akan mencari inspirasi dan belajar untuk menjadi sebuah industri yang jauh lebih besar dan jauh lebih matang dengan membuat desain dan melakukan produksi mobil mewah nasional.

Inilah mimpi tertinggi yang dimana Tuksedo Studio berharap dapat menghapus kata “mimpi” dari kalimat ini sedini mungkin.

“Ini momen istimewa karena kami mendapat kepercayaan dari FIA untuk menggelar acara ini,” imbuh Co-Founder Tuksedo Studio Laksamana Gusti Handoko.

Tuksedo Studio memiliki 80 orang karyawan, 80 persen masyarakat lokal Ketewel, Gianyar, Bali.

Sebelum pandemi Covid-19, mereka adalah para pekerja pariwisata, seperti barista, guide dan seniman lokal yang berlatar belakang jauh dari area pariwisata strategis di Bali. ***

Artikel Lainnya

Terkini