Denpasar – Wakil Bupati Pasaman Sumatra Barat Sabar AS mendorong sinergi kabupaten Pasaman dan Kota Denpasar Bali untuk percepatan pembangunan pariwisata.
Menurutnya, Bali sebagai etalase Indonesia merupakan daya tarik tersendiri bagi daerah lainnya termasuk Kabupaten Pasaman.
“Ini menginpirasi daerah lain seperti Sumatra Barat, untuk bisa saling mendukung,” tandas Sabar AS saat berdialog dengan jajaran pengurus Majelis Wilayah MW Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Provinsi Bali di Denpasar, 26 Mei 2023 malam .
Dijelaskan mantan anggota Fraksi Demokrat DPRD Provinsi Sumatra Barat tiga periode ini, Provinsi Sumatra Barat Sumbar tahun ini telah menetapkan sebagai tahun kunjungan wisata atau ‘Visit Beautiful West Sumatra 2023’ yang mendapat dukungan maksimal dari berbagai daerah kabupaten dan kota, ternmasuk Pasaman sebagai salah satu andalan pariwisata Sumbar.
Lebih lanjut, Sabar mengungkapkan, Pasaman memiliki ikon utama Pasaman ranah katulistiwa, atau Pasaman Land of Equator, Tanah kelahiran Pahlawan Tuanku Imam Bonjol, Destiansi wisata alam.
Kemudian, tengah direncanakan pembangunan Planetarium wisata edukasi yang dipadu dengan budaya, situs bentang Tuanku Imam Bonjol, kawasan Bonjol yang memiliki potensi wisata alam, wisata budaya, agrowisata cactus berskala sekala ekspor.
Politikus Partai Demokrat ini juga mengungkapkan, potensi sports tourism wisata olahraga Pasaman seperti arum jeram rafting dengan hulu sungai erada di perlintasan Sumatra dan berlokasi di pinggir jalan. Arung jeram ini memiliki pemandangan atau view cukup bagus dan cocok wisata keluarga.
Selanjutnya ada wisata air panas yang berdasar banyak testimoni sangat bermanfaat bagi penyembuhan orang stroke. Air panas di Pasaman ini terkenal ditemukan sejak jaman Belanda dan terus akan dikembangkan sehingga bisa menjadi daya tarik wisata.
Dengan semua potensi itu, pihaknya ingin peengembangan wisata Pasaman bisa lebih cepat lebih lagi jika ada sinergi kerja sama Pasaman dan Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali.
“Apalagi jika ini bisa didorong diprakrasasi oleh didikung KAHMI, sebagai organisasi besar yang memiliki peran keumatan dan kebanhgsaaan turut serta kemaslhatan umat bisa lebih baik di dua daerah ini,” imbuh Sabar yang Presidium MW KAHMI Sumbar ini.
Selain itu, ada kemiripan budaya, konsep desa adat ada Sumbar dan Bali, ada Banjar dan Negari, negari adat hyukum adat selingkan negari, ini kekhasan lokal yang macth. Dia memandang akulturasi budaya yang memang bisa diandalkan yang spesifik bisa saling mengisi, antara Bali, Denpasar dan Pasaman.
“Adanya upaya penjajakan seperti konsep Sister City ini, saya kira sebuah terobosan, Pasaman dan Denpasar, ke depan bisa bergandengan saling menguatkan dan mendukung, dengan dua potensi besar pariwisata yang khas,” katanya menegaskan.
Turut hadir dalam bincang silaturahmi ditengah lawatan Sabar dan rombongan pejabat Pasaman dan IKatan Minang Saiyo Bali, Koordinator Presidium KAHMI Bali Azizuddin, dan jajaran pengurus MW Bali, Majelis Daerah MD Kota Denpasar, MD Kabupaten Badung. ***