Bali Startup Expo Dorong Telenta Muda Naik Kelas dan Perkuat Ekosistem Bisnis Rintisan

Kegiatan diisi sesi workshop dan seminar dengan menghadirkan mantan Menteri Perdagangan Gita Irawan Wirjawan.

Ketua Bali Tech Startup (BTS) I Made Artana menjelaskan, Startup World Cup (SWC) atau kompetisi global antar-startup yang di Indonesia digelar di Jakarta, Bandung, Malang, dan Denpasar.

“SWC dimanfaatkan sebagai wadah untuk belajar mahasiswa di Pulau Bali,” ungkap Made Artana dalam keterangan resminya.

STMIK Primakara Gandeng BPPT Cetak Technopreneur

Dijelaskan Made Artana, ajang pencarian talenta ini dikolaborasikan dengan Bali Startup Expo diisi mahasiswa, dimana setelah seleksi SWC akan dilanjutkan seleksi serupa bagi para mahasiswa.

Menurutnya, dengan sering melihat saja mahasiswa atau masyarakat sudah belajar beberapa contoh sukses.

Pada hari kedua, dilakukan seleksi dari mahasiswa namun untuk level awal sebanyak 30 peserta yang akan dipilih 10 untuk presentasi.

SERAMBI 2024, Bank Indonesia Edukasi Rupiah dan Buka Puasa Bersama 1000 Santri di Bali

Pada perhelatan Startup World Cup di Denpasar, ada 10 startup teknologi yang sudah dikurasi dari seluruh Indonesia, untuk manggung atau presentasi di atas panggung.

Selama 5 menit peserta terseleksi akan mempresentasikan bagaimana sistem bisnisnya dijalankan.

“Juri nasional yang akan menilai dan memilih satu bisnis untuk hadir ke Sillicon Valley,” imbuh Made Artana.

OJK: Meningkatnya Fungsi Intermediasi dan Pengelolaan Risiko Dorong Optimisme Perbankan

Kolaborasi yang digelar ini diharapkan bisa menjadi wadah belajar mahasiswa.

Kendati level berbeda pihaknya tetap memberi kesempatan generasi muda tampil dan mengenalkan startup rintisannya

“Ajang ini akan membuat mereka terbiasa, targetnya menghidupkan ekosistem startup dan perusahaan teknologi di Bali, ” imbuh Made Artana.

Optimis Kembali Raih Poin di MXGP Lombok, Ini Persiapan 2 Crosser Astra Honda

Dia mengingatkan, belajar dari pandemi Covid-19, ekonomi nadional termasuk di Bali memiliki kerentanan ekonomi.

Dengan demikian, harus ada diversifikasi ekonomi salah satunya menggairahkan bisnis startup di Bali.

Menteri Perdagangan RI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Gita Wirjawan memompa semangat para pengusaha muda yang memamerkan skema platform bisnisnya di lokasi pameran.

Lomba Desain Tas Berbahan Baku Anyaman, Dekranasda Bali Dorong Kreativitas dan Inovasi Pengrajin

Apa yang dilakukan Primakara University, kata Gita Wirjawan sudah berada di jalur yang tepat dengan kegiatan seperti Bali Startup Expo ini.

Pasalnya, kekinian isu pengembara digital atau sering disebut digital nomad di Bali tengah hangat diperbincangkan.

Menghadapi situasi seperti itu, Gita Wirjawan menyampaikan beberapa pesan.

Kebijakan Hilirisasi Strategis Sektor Kelautan dan Perikanan di Bali Harus Menciptakan Iklim Investasi

Pelaku usaha rintisan atau kaum muda mahasiswa harus mengambil sisi positif perkembangan tersebut.

Tentunya dengan catatan para digital nomad berbagai belahan dunia itu berkontribusi secara positif untuk daerah seperti di Bali.

Sejauh ini, Gita Wirjawan belum lihat sisi negatifnya, namun ke depan harus dengan prinsip kehati-hatian.

Rembuk Gerakan Indonesia Tertib di Bali, Menteri Hadi Tjahjanto: Mentalitas Tertib Patuh Aturan, SDM Indonesia Siap Bersaing

“Saya rasa peluangnya besar digitalisasi dikembangkan untuk pengembangan ekonomi skala besar,” katanya menegaskan.

Mahasiswa harus membuka diri menyadari betapa dunia ini besar dan perkembangannya inovasi-inovasi baru ini yang harus dipelajari seperti teknologi AI, blockchain, dan lainnya.

“Harus lebih banyak membaca dan bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, ” tutup Gita Wirjawan.***