JEMBRANA – Lantaran daerahnya telah menjadi pusat percontohan nasional sejumlah krama subak Tibubeleng, Desa Penyaringan Mendoyo Kabupaten Jembrana menginginkan jalan usaha tani sepanjang dua kilometer dihotmix.
Berdasar pantauan, jalan di utara Balai Banjar Anyar Kaja hingga Balai Subak Tibubeleng kondisinya rusak hancur. Sejumlah krama subak mengatakan, jalan tersebut kini sering mendapat perhatian tamu yang berkunjung ke subak berprestasi itu.
Bahkan, Subak Tibubeleng kini menjadi pusat percontohan nasional karena pernah jadi juara nasional tahun 2010 lalu. Sehingga banyak yang berkunjung ke subak. Karena itu, warga berharap jalan yang rusak itu segera diperbaiki sehingga layak dilalui kendaraan.
“Kami harapkan jalan ini di hotmix. Malu jika sering ada tamu jalannya hancur,” kata seorang warga. Dengan jalan yang lebih baik akan memudahkan warga dan krama subak dalam berbagai aktivitas desa termasuk distribusi hasil pertanian.
Selain menanam padi, warga juga banyak yang menanam semangka dan timun. Jalan tersebut sudah lama rusak dan hancur dan krama subak berharap perhatian pemerintah untuk memperbaiki. Menanggapi itu, Kelian Subak Tibubeleng Nyoman Tehnik mengatakan pihaknya mengusulkan ke desa agar jalan itu bisa menjadi jalan kabupaten dan bisa dihotmix.
Perbekel Penyaringan Mendoyo Made Destra membenarkan jalan itu memang jalan desa. Hanya saja, karena ada aspirasi warga dan krama subak karena jalan itu sering dilalui tamu yang berkunjung ke subak Tibubeleng pihaknya mengusulkan ke Pemkab Jembrana agar bisa dihotmix. “Kami sudah usulkan untuk dihotmix dan diminta menunggu,” harapnya. (put)