![]() |
Kemacetan saat mudik di Pintu Tol Brexit |
Kabarnusa.com – Jaringan Rakyat Korban (Jarak Tol Brexit) mendesak Presiden Joko Widodo segera mencopot Dirut PT Waskita Karya M Choliq yang dianggap salah dan lalai dalam insiden mudik yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Koordinator Jarak Tol Brexit LA Ode Kamaludin mengatakan, pengunaan Jalan Tol pejagan – pemalang keluar pintu brebes timur terkesan dipaksakan pihak PT. Waskita Karya sebagai pelaksana Proyek.
PIhak PT Waskita Karya, telah meyakinkan Presiden Jokowi lewat Menteri BUMN bahwa jalan itu sudah bisa digunakan pada tahun 2016, padahal jalan tol tersebut belum bisa digunakan.
“Dari info yang diberikan tidak sesuai fakta yang akhir yang mendatangkan musibah mudik paling terhoror di tahun 2016”, ungkapnya dalam keterangan tertulis diterima Kabarnusa.com Senin (25/7/2016).
Kamal, panggilan Kamaludin, peristiwa tersebut sangatlah memalukan bangsa Indonesia terutama Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi
“Dengan melihat fakta di atas, kami tidak rela Presiden Jokowi menjadi tumbal dalam pasca peresmian tol brebes timur atau Brexit”, tandasnya.
Karenanya, bersama ratusan Relawan Jokowi yang tergabung dalam Jaringan Aksi Rakyat Korban TOL Brexit (JARAK Tol Brexit ) dalam aksi demonstrasi Senin sore (25/7/2016) di depan Istana Negara, mendesak hal-hal sebagai berikut.
Pertama, Presiden Jokowi agar memberhentikan secara tidak terhormat, M Choliq sebagai Dirut Waskita Karya, karena kesalahan informasi dan kelalaiannya.
Kedua, meminta Badan Pemeriksa Keuangan(BPK) agar segera melakukan audit investigasi dalam proyek jalan tol Pejagaan – Pemalang karena di duga ada bagi – bagi fee dalam proyek tersebut.
Ketiga tambah Kamal, Waskita Karya untuk segera bertanggung jawab, untuk penyeselaian ganti rugi atas korban yang meninggal di sepanjang pintu tol Brexit. Demikian Kamal.
Diketahui, Jaringan Aksi Rakyat Korban TOL Brexit (JARAK), adalah relawan Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu.
Mereka menggelar aksi hari ini di depan Istana dengan membawa peti mati melambangkan dirut PT Waskita Karya agar bertanggung jawab dan segera di copot dari jabatannya.
Jalan TOL Pejagan-Pemalang merupakan bagian dari jalan tol Trans-Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten dengan Banyuwangi Jawa Timur.
Tol Pejagan-Pemalang akan dibangun sepanjang 57,5 kilometer dan melewati 4 daerah yakni Kabupaten Brebes,Tegal, Kota Tegal dan Pemalang.
Tol tersebut terbagi ke dalam empat seksi. Yaitu, jalan yang sudah bisa dilintasi yakni seksi 1, area Pejagan-Brebes Barat, dan seksi 2, Brebes Barat-Brebes Timur.
Rencana awal, para pemudik bisa mengambil jalur keluar di pintu tol Brebes Timur (Brexit) untuk menuju ke Brebes. Selain itu, tol tersebut juga terintegrasi dengan ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cipularang, Padaleunyi dan Cipali di Kabupaten Brebes.
Proyek pembangunan jalan tol tersebut sempat mangkrak selama 20 tahun karena terhambat mengenai pembebasan lahan.
Tol Pejagan-Pemalang ini dimiliki bersama antara PT Waskita Toll Road melalui perusahaan induk PT Waskita.
Tetapi, Waskita Toll Road kemudian mengakuisisi kepemilikan ruas tersebut seluruhnya. Mereka juga mengakuisisi 2 ruas tol Trans Jawa lainnya yakni Kanci-Pejagan dan Pasuruhan-Probolinggo.
Untuk pembangunan tol Pejagan-Pemalang, investasi yang ditenamkan mencapai Rp 5,52 Triliun.
Jalan tol Pejagan Pemalang pun diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Jokowi pada Kamis (16/6/2016).
Dan Tol ini di gunakan untuk arus mudik pada 2016, namun dalam penggunaannya berubah menjadi bencana kemanusiaan yang menelan korban sekitar 17 orang di pintu Tol Brexit. (wan)