Kolaborasi BEDO dan Samafitro Dorong UMKM Pahami Kemasan dalam Mendongkrak Penjualan dan Perluas Jaringan Pasar

Guna membuka wawasan pelaku UMKM tentang kemasan yang bagus dalam mendongkrak omzet penjualan dan memperluas jaringan mama BEDO dan Samafitro menggelar Workshop dan Konsultasi bisnis,

6 September 2023, 23:08 WIB

Denpasar– Business & Export Development Organization (BEDO) dan Samafitro berkolaborasi dengan menggelar workshop dan konsultasi kemasan untuk membuka wawasan pelaku UMKM tentang kemasan yang bagus dalam mendongkrak omzet penjualan dan memperluas jaringan pasar.

Dalam workshop dan konsultasi bisnis bertajuk “Kemasan Terbaru, Tampil Mahal, Tanpa Beban” berlangsung dua hari di dua lokasi berbeda masing-masing di Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar.

BEDO, yayasan nonprofit yang bergerak dalam bidang pengembangan bisnis berbasis peningkatan kapasitas dan knowledge sharing, bekerjasama dengan PT Samafitro, distributor mesin-mesin digital printing di Indonesia, menggelar workshop dengan menghadirkan narasumber dari 3 kolaborator yang sekaligus para pelaku industri HP Indigo digital printing.

Workshop sebagai bentuk komitmen dalam membantu mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui penyediaan kemasan dan label yang berkualitas internasional.

“Dunia usaha saat ini semakin berkembang dan umumnya para customer selalu menuntut adanya sesuatu yang lebih dan baru, termasuk terkait penampilan kemasan yang semakin menarik dan keren,” ucap Board of BEDO, PIC for Fashion Cluster Dwi Iskandar dalam keterangannya.
.
Dengan demikian, melalui kolaborasi BEDO dan Samafitro yang melibatkan 3 kolaborator (ePac Flexible Packaging, KitaLabel, dan Ortindo) ingin membuka wawasan para pelaku UMKM tentang kemasan yang bagus untuk meningkatkan omzet penjualan dan memperluas jaringan pemasaran.

Dijelaskan, dengan kemasan yang bagus, siapapun pasti akan tertarik dan selalu ingat terhadap suatu produk tertentu, layaknya sebuah penampilan sebagai bagian dari proses pemasaran yang mencirikan khas desain Bali.

“Semoga melalui kegiatan ini kedepan akan semakin banyak para pelaku UMKM yang peduli dengan kemasan yang bagus, menarik, dan keren,” ujar pria yang akrab disapa Dwico.

Dwico mengapresiasi semangat dan antusiasme para peserta workshop dan konsultasi kali ini.

Sementara pada hari pertama, Senin (4/9), digelar di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Jalan A Yani, Singaraja, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, yang dibuka oleh Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Buleleng Drs Dewa Made Sudiarta, MSi. Keesokan harinya, Selasa (5/9), acara serupa juga diadakan di Dharma Negara Alaya (DNA) & Creative Hub Denpasar, yang dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar. Dr I Dewa Made Agung, SE, MSi.

Dewa Made Agung mengungkapkan, seiring dengan kemajuan dunia digital, termasuk media online tentu yang pertama kali dilihat konsumen adalah penampilan kemasan yang menarik dari suatu produk, itu yang sangat penting, selain kualitas, rasa, bentuk, dan harga jual.

“Saat ini tercatat ada sekitar 39 ribu UMKM yang tersebar di wilayah Kota Denpasar, di mana mayoritas (sekitar 40 persen) bergerak dibidang usaha F&B,” kata Dewa Made Agung.

Selain melalui berbagai diklat, pendampingan, monitoring, evaluasi, dan terjun langsung ke lapangan untuk memantau perkembangan tiap-tiap UMKM, agar “naik kelas” para pelaku UMKM juga diberi kesempatan untuk mengikuti pameran. Umumnya para pelaku UMKM lebih fokus ke produk daripada desain, padahal masalah kemasan juga sangat penting untuk meningkatkan penjualan.

Kegiatan di dua lokasi ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta pelaku UMKM dengan berbagai jenis produk, mulai dari F&B, craft, fashion, home décor, healt care, dan bisnis usaha lainnya.

Tidak hanya para kolaborator yaitu, GM PT ePac Flexibles Indonesia Ijo Wira, Direktur KitaLabel Steve Bongso, dan Direktur PT Ortindo Yudha Bima juga turut membagikan ilmu seputar kemasan.

Business Manager PT Samafitro Susy Kawilarang memberikan “Tips and Tricks” juga berharap kedepan akan menggelar acara serupa di beberapa kabupaten lainnya, agar para pelaku UMKM di Bali mendapatkan keempatan yang sama.

Pihaknya ingin terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memperhatikan soal kemasan guna mengembangkan produk-produk UMKM unggulan di Bali. ***

Berita Lainnya

Terkini