Presiden Jokowi: NU Memperkuat Nilai Keislaman dan Kerukunan dalam Keberagaman di Indonesia

Sejak didirikan pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926) kata Presiden Jokowi NU telah memberi warna bagi Indonesia utamanya dalam memperkuat nilai-nilai keislaman dan kerukunan dalam keberagaman.

8 Februari 2023, 07:12 WIB

Sidoarjo – Presiden Joko Widodo menegaskan sejak didirikan pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926) lalu, NU telah memberikan warna bagi Indonesia utamanya dalam memperkuat nilai-nilai keislaman dan kerukunan dalam keberagaman.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, bersama Ibu Iriana Joko Widodo menghadiri resepsi puncak satu abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Gelora Delta Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Selasa, 7 Februari 2023.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf menyambut Presiden Jokowi dan rombongan.

Bersama Gus Yahya, Presiden Jokowi kemudian berjalan menuju lapangan di mana ribuan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) telah berbaris rapi.

“Selama satu abad NU telah memberikan warna yang luar biasa ibu pertiwi Indonesia. Keislaman dan keindonesiaan, keislaman dan kebangsaan, persatuan dan kesatuan, serta kerukunan dalam keberagaman,” ujar Presiden Jokowi.

Ketua Panitia Resepsi Puncak Satu Abad NU, Erick Thohir, dalam laporannya menyampaikan berdasar hasil survei sebuah media, 71,8 persen masyarakat menganggap NU selama ini telah turut memperkuat nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

Berdasar survei yang dilakukan salah satu media menunjukkan bahwa 71,8 persen masyarakat menganggap NU selama ini telah turut memperkuat nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

“Masyarakat Indonesia yakin dan sangat yakin sejumlah 81 persen bahwa NU akan memberi manfaat yang makin baik untuk NKRI yang artinya energi positif NU wajib dipertahankan,” tandasnya.

Secara simbolis menandai peluncuran abad kedua Nahdlatul Ulama, Presiden Jokowi memukul bedug digital bersama dengan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf, dan Rais Aam PBNU K.H. Miftachul Akhyar.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara tersebut yakni Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Ibu Wury Ma’ruf Amin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Rais Aam PBNU K.H Miftachul Akhyar, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Tampak hadir, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, dan istri Presiden ke-4 RI Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. ***

Artikel Lainnya

Terkini