Dankodiklat Letjen TNI Agus Kriswanto didampingi Bupati Nyoman Suwirta menutup TMMD di Klungkung |
KLUNGKUNG – Dankodiklat Letjen TNI Agus Kriswanto, menutup secara resmi pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa ke 99 tahun 2017 di wilayah Kodim 1610/Klungkung. Penutupan ditandai upacara serimonial di Lapangan Umum Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Rabu (2/8/2017).
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, juga hadir bersama Danrem 163/Wira Satya, para pejabat teras Kodam IX/Udayana, pejabat Utama Polda Bali, Pejabat FKPD Propinsi Bali terkait, Pejabat FKPD Kabupaten Klungkung, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Ormas, Persit Kartika Chandra Kirana dan sejumlah undangan lainnya.
Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga kemanunggalan TNI dan rakyat dengan dukungan dari pemerintah daerah merupakan hal penting dalam mengakselerasi pemerataan pembangunan sampai di tingkat pedesaan.
Metoda operasi TMMD yang saat ini dilaksanakan selama satu bulan dan terbukti dapat menumbuhkan kerja sama masyarakat dalam pembangunan fisik dan non fisik.
Semuanya diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan bangsa serta peningkatan peran aktif masyarakat untuk membangun wilayahnya dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat.
Hasil dicapai dalam kegiatan TMMD ke 99 Tahun 2017 di wilayah Kodim 1610/Klungkung yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan lembaga kemasyarakatan, diantaranya pembuatan jalan baru menuju Pura Puncak Sari di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.
Sambutan Kasad selaku PJO TMMD ke 99 tahun 2017 dibacakan Dankodiklat sebagai inspektur upacara menyampaikan selama satu bulan sejak 4 Juli lalu para prajurit, Pemerintah Daerah dan segenap komponen masyarakat bahu membahu menyelesaikan program TMMD ke-99.
“Kebersamaan ini merupakan sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa pada masa sekarang ini termasuk membantu Pemda mempercepat pembangunan di daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan kemanunggalan TNI Rakyat guna menyiapkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara,” katanya.
Untuk itu Kasad selaku PJO mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan elemen masyarakat yang telah membantu secara moril dan materiil sehingga TMMD ini dapat terselenggara dengan aman dan lancar.
Keberhasilan kegiatan TMMD ini sangat dirasakan oleh masyarakat atau Pemda sehingga Pemda bersama rakyat meminta kegiatan TMMD ditambah, oleh karena itu berdasarkan keinginan masyarakat maka pada tahun 2017 program TMMD mengalami perubahan yang semula 2 kali dalam setahun menjadi 3 kali dalam setahun.
Hal itu sesuai surat Menteri Dalam Negeri RI kepada Gubernur serta Bupati/Wali Kota dengan Nomor 140/174/SJ tanggal 16 Januari 2017 tentang penambahan program TMMD dari 2 kali menjadi 3 kali dalam setahun.
Pelaksanaan TMMD ke-99 tahun 2017 ini telah dikerjakan sebanyak 364 sasaran fisik berupa infrastruktur yang tersebar di berbagai wilayah Kodam di seluruh Indonesia, seperti pembangunan sarana transportasi, pembuatan jalan baru, rehabilitasi jalan, pengaspalan jalan, peningkatan badan jalan dan pengerasan jalan.
Demikian juga pembangunan infrastruktur lainnya seperti pembuatan dan rehab jembatan, pembuatan talud dan gorong-gorong, renovasi dan pembangunan rumah ibadah maupun sekolah, pembangunan rumah tidak layak huni.
Tidak kalah pentingnya pembangunan sarana sanitasi serta pusat-pusat kegiatan masyarakat, kesemuanya itu telah tercapai 100 persen.
Pencapaian sasaran fisik ini juga diimbangi dengan pencapaian sasaran non fisik seperti penyuluhan bela negara, ketahanan nasional dan penyuluhan dengan materi-materi lain yang dibutuhkan oleh masyarakat daerah sasaran.
Pencapaian sasaran non fisik ini sangat penting dalam membangun dan memperkokoh jiwa/semangat nasionalisme masyarakat dalam menangkal berbagai ancaman disintegrasi bangsa yang dilancarkan melalui proxy war berupa maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Juga, masih eksisnya bahaya terorisme, meningkatnya aksi kriminalitas kemudian isu bangkitnya komunisme baru, pahan radikalisme, kelompok yang anti Pancasila dan lain sebagainya yang semuanya dapat mengancam stabilitas Ketahanan Nasional Indonesia.
Oleh karena itu TMMD ini adalah salah satu upaya TNI AD dalam memperkuat ketahanan masyarakat sebagai potensi kekuatan wilayah, utamanya dalam upaya cegah dini dan deteksi dini terhadap berbagai ancaman yang melemahkan Kesatuan dan Persatuan NKRI.
Demikian ujar Dankodiklat membacakan sambutan Kasad selaku Penanggung Jawab Operasi (PJO) TNI Manunggal Membangun Desa Tahun 2017. (gek)